Home Nasional Batalyon 743 /PSY Gantikan Yonif 742/ SWY Jaga Tapal Batas Antar Negara

Batalyon 743 /PSY Gantikan Yonif 742/ SWY Jaga Tapal Batas Antar Negara

Kupang, Gatra.com - Anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY) penjaga tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) – Republik Demokratik Timor Leste ( RDTL), Selasa (23/11) menggantikan Satgas Yonif 742/SWY dan Yonarmed 6/Tamarunang Divif 3 Kostrad.

Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Legowo WR Jatmiko SIP MM selaku Dankolakops RI-RDTL, yang menerima Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY). Sesuai kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat, penugasan pengamanan perbatasan dilaksanakan selama sembilan bulan mulai November 2021 – Agustus 2022 mendatang.

"Saya Pangdam IX/Udayana dan selaku Pangkoops Pamtas RI-RDTL maupun pribadi mengucapkan selamat datang kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgas untuk melaksanakan tugas menjaga perbatasan RI-RDTL Sektor Barat dan Sektor Timur ,” kata Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Msc yang disampaikan Danrem 161/Wira Sakti.

Penugasan bagi setiap Prajurit TNI Angkatan Darat jelas Mayjen TNI Maruli merupakan sebuah kehormatan, harga diri dan kebanggaan. "Untuk itu saya minta laksanakan tugas kenegaraan dengan sebaik-baiknya. Kepercayaan yang diberikan oleh negara kepada Yonif 743/ PSY, Satgas Intel dan Satgas Bantuan dalam menjaga perbatasan RI-RDTL harus dimanfaatkan dengn baik," jelasnya.

Satgas Pamtas RI-RDTL lanjut Mayjen TNI Maruli, merupakan garda terdepan TNI dalam menjaga perbatasan demi mewujudkan dan menegakkan kedaulatan bangsa dan negara. Menjaga keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap tumpah dan darah Indonesia.

"Sebagai garda terdepan pengamanan perbatasan merupakan cerminan kepribadian bangsa, setiap prajurit harus mampu menjadi suri tauladan masyarakat sekitar perbatasan dan menggugah kesadaran mereka untuk ikut serta menjaga tapal batas Indonesia," katanya.

Untuk itu ia minta para prajurit untuk laksanakan orientasi wilayah dan pelajari karakteristik medan. Harus junjung tinggi adat istiadat, budaya serta segera kenali tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Apabila terjadi permasalahan yang tidak diinginkan bisa segera diambil tindakan yang tidak bertentangan dengan Hak Azasi Manusia (HAM) maupun adat dan budaya yang berlaku.

"Selalu menjalin kerja sama yang baik dengan Instansi terkait dan hindari terjadinya selisih paham dengan satuan tetangga dan masyarakat. Bangun kerja sama yang baik antara pimpinan dan yang dipimpin tunjukkan loyalitas yang tinggi dalam mengemban tugas negara. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam setiap pelaksanaan tugas," katanya.

762