Palembang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengatakan melalui progam satu desa, satu rumah tahfidz dapat mengentaskan buta aksara Al-Quran di kalangan masyarakat Bumi Sriwijaya. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun program ini diluncurkan, kini sudah 3.500 rumah tahfidz yang didirikan tersebar di tingkat desa atau kelurahan di 17 kabupaten dan kota.
“Program itu (rumah tahfidz Al-Quran) akan terus dilakukan. Targetnya 3.500 pun sudah tercapai, tinggal pemerataannya saja,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Safari Jumat di Masjid Jamik Al-Muhajirin, Komplek Pemda Palembang, Jumat (26/11).
Menurutnya, peran rumah tahfidz tersebut sangat penting dalam menghilangkan buta aksara Al-Quran bagi generasi muda Sumsel.
“Dari awal ngaji inilah segala ilmu bisa kita pelajari. Target kita untuk menghilangkan buta aksara Al-Quran,” katanya.
Deru juga mengklaim jika program rumah tahfidz yang telah digalakkannya itu disambut baik masyarakat di wilayahnya. Seperti halnya yang telah dilakukan pengurus Masjid Jamik Al-Muhajirin yang secara swadaya membangun gedung rumah tahfidz, dan berhasil mencetak para penghafal Quran dari kalangan anak-anak dan remaja sekitar.
“Jadi, kita harap mereka ini nantinya akan menjadi para penghafal Quran yang merupakan bagian dari syiar Islam yang terus kita dengungkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Masjid, H M Rohamsi Oktariadi, menyampaikan Jamik Al-Muhajirin merupakan masjid pertama dan terbesar yang ada di kawasan sekitar. Sehingga sangat wajar jika semua kelengkapan prasarana ibadah perlu dipenuhi termasuk halnya pembangunan menara, karena selama ini belum ada menara. “Pak Gubernur meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan menara masjid,” ujarnya.
Masjid ini memiliki gedung rumah tahfidz yang representatif yang dalam kurun waktu enam bulan operasional, dan telah berhasil mencetak 30 orang penghafal Quran Juz 30.
“Harapannya ke depan ada hafizd dari anak-anak jamaah masjid ini yang dapat menggantikan generasi kami yang sudah sepuh menjadi imam. Agar tidak terjadinya krisis imam masjid,” katanya.