Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berencana meluncurkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP). Mengingat program tersebut telah disosialisasikan secara merata di 17 kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan program tersebut bertujuan meminimalisir terjadinya kerawanan pangan di wilayahnya. Bukan itu saja, dengan program itu juga ditargetkan dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan perekonomian warganya.
Menurutnya, kemandirian pangan di Sumsel akan dimulai dari kemandirian pangan pada tingkat rumah tangga. Sebab, masyarakat mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
“Program itu (Gerakan Sumsel Mandiri Pangan) sangat penting agar biaya hidup masyarakat dapat ditekan dan penghasilan semakin tinggi. Jadinya masyarakat dapat semakin sejahtera,” ujarnya, Kamis (2/12).
Agar program itu dapat berhasil, lanjutnya, diperlukan dorongan gerakan menanam berbagai kebutuhan dasar secara mandiri. Hal tersebut dapat dicontohkan oleh pejabat publik dengan menanam kebutuhan seperti sayur, cabai, bawang dan lainnya mulai dari pekarangan rumah.
“Ini upaya kita untuk mengubah pola pikir masyarakat dari yang tadinya hanya sebagai pembeli menjadi produsen,” katanya.
Diketahui, berbagai poin kemandirian pangan yang dapat dilakukan masyarakat yang terdapat dalam program tersebut, di antaranya budidaya tanaman, budidaya ikan dan budidaya ternak dengan skala kecil.
Sasarannya seluruh lapisan masyarakat mulai dari masyarakat miskin dan masyarakat non miskin. Selain untuk mengubah pola pikir masyarakat, program itu dilakukan agar masyarakat dapat menghasilkan sendiri sebagian, dari kebutuhan pangan untuk konsumsi keluarga melalui pemanfaatan perkarangan rumah.
“Jadi, melalui upaya iu diharap dapat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel. Masyarakat mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan,” katanya.