Jakarta, Gatra.com – Pembina Industri Kreatif dan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah sekaligus desainer, Amy Atmanto, menilai kain wastra bisa menjadi bahan unggulan untuk produk fesyen sopan (modest fashion wear) masa kini.
“Kelebihan dari Indonesia itu kita memiliki kain wastra. Jadi kita tidak hanya berkompetisi dari sisi desain dan kualitas, tapi heritage of the fabric yang memiliki nilai merupakan value yang besar untuk bersaing di pasar global,” kata Amy dalam sebuah webinar yang digelar pada Rabu, (12/1/2021).
Mengutip Wastra Raya, kain wastra adalah jenis kain yang dibuat tidak menggunakan mesin, termasuk rajutan dan kulit kayu, dan tidak harus dikembangkan secara tradisional.
Sementara istilah fesyen sopan (modest fashion), mengutip Who What Wear, adalah konsep berbusana menutupi bagian tubuh secara sengaja. Dengan kata lain, ia adalah konsep berbusana sopan, yang kerap kali ditemui di kelompok masyarakat konservatif dari berbagai latar belakang agama.
Di Indonesia, Amy melihat bahwa fesyen sopan akan menjadi tren di tahun 2022 ini. Terlebih lagi, umat muslim Indonesia akan segera berjumpa dengan bulan suci Ramadan dan Hari Raya Lebaran beberapa bulan lagi.
Amy berharap sektor industri kreatif, terutama fesyen, bisa jeli melihat ini. Menurutnya, Indonesia punya kain wastra yang bisa dijadikan bahan unggulan untuk fesyen sopan yang tak dimiliki oleh negara lain.
“Kita melihat fashion di indoensia itu luar biasa. Kenapa? Karena ada yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Seperti kita tahu Dolce Gabbana aja udah bikin modest fashion wear,” ujar Amy.
“Desain lokal, untuk konsumsi lokal atau global, semakin banyak yang menggunakan kain wastra. Kenapa? Karena ada filosofi atau cerita yang terdapat di dalamnya yang tidak dimiliki oleh yang lain selain kualitas dan inovasi desain,” kata Amy.