Palembang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menargetkan Kampung Tangguh Anti Narkoba bisa dibangun dan dihadirkan di seluruh kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya.
“Keberadaan Kampung Tangguh itu perlu dihadirkan di setiap daerah di wilayah, tak hanya untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba. Namun, juga dapat memantik masyarakat untuk peduli akan lingkungan sekitar bahkan dapat membantu perbaikan perekonomian masyarakat setempat,” kata Gubeernur saat meresmikan Kampung Tangguh Anti Narkoba di Sungai Karangkuan, Kelurahan 8 Ilir Kecamatan Ilir Timur 3, Kota Palembang, Rabu (16/2).
“Inisiasi Kapolda Sumsel ini telah membuka mata kita semua bahwa keindahan, ketertiban dan antisipasi narkoba itu sangat penting,” tambahnya.
Gubernur berharap peluncuran ini tidak hanya menambah keindahan pemandangan di sekitar lokasi, namun juga dapat menjadi sarana edukasi masyarakat untuk terbiasa menjaga kebersihan sungai dan melestarikannya. Bahkan, dengan bantuan booth-booth UMKM yang diberikan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Sama seperti manajemen tepuk tangan, harus ada yang mulai duluan. Makanya saya apresiasi sekali atas inovasi Kapolda ini. Ke depan, saya harap Forkopimda di daerah juga dapat melakukan ini agar Kampung Tangguh ini juga hadir di tiap kabupaten dan kota,” ujarnya.
Dikatakannya, bukan cuma mengantisipasi peredaran gelap narkoba, adanya Kampung Tangguh ini juga diharap dapat mendorong masyarakat berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri, termasuk dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan masalah sosial kemasyarakatan lainnya.
Setelah diluncurkan, lanjutnya, kawasan tersebut harus dijaga dengan tanggung jawab bersama. Artinya, tak hanya aparat TNI/Polri saja, tapi juga pamong hingga tingkat kecamatan dan RT dan masyarakat setempat.
“Jadi, label yang sudah kita canangkan ini harus dipertahankan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana yang juga Kepala Pekerja Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkot Palembang, Bastari Yusak, mengatakan pengerjaan Kampung Tangguh ini memakan waktu 40 hari mulai dari kegiatan fisik dan non fisik.
Pembangunan dilakukan meliputi tujuh kegiatan, seperti pengecatan 12 rumah penduduk, pembangunan taman untuk ruang publik hingga tamban land mark Kampung Tangguh.
Selain itu, sambungnya, dibangun juga tiga booth UMKM untuk warga, bantuan hidroponik dan perahu untuk masyarakat. Kemudian, beberapa pembinaan juga dikakukan seperti pembinaan masyarakat untuk menjadi wirausaha ikan cupang, serta pembinaan masyarakat menjadi UMKM dan pengusaha hidroponik.
“Target kita anak sungai ini dapat menjadi seperti Venesia in Palembang dan memacu semangat serta komitmen semua pihak agar sungai-sungai di Palembang berkembang berkelas dunia,” katanya.