Karanganyar, Gatra.com - Pengembangan fesyen batik membidik pelaku UKM di kampung purba kawasan Museum Sangiran.
Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) bersama Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) serta stakeholder mengajak mereka dalam program kolaboratif untuk mendongkrak rantai nilai perekonomian nasional.
Plh Direktur Utama BPOB, Bisma Jatmika mengatakan saat ini pihaknya gencar mendampingi pemulihan pariwisata pascapandemi Covid-19. Potensi wisata di Jateng-Yogya memiliki kans unggulan yang tak bisa direplikasi tempat lain.
"Di kawasan Sangiran merupakan alternatif dekonsentrasi wisata. Di sini punya sejarah, budaya dan alam. Ini potensi yang akan diangkat," katanya dalam pembukaan peningkatan kapasitas usaha ekonomi kreatif fesyen di kawasan wisata Borobudur di Museum Sangiran Klaster Dayu Karanganyar, Senin (18/7).
Ia mengatakan 15 pelaku UKM bidang fesyen digandeng dalam program pelatihan selama empat bulan. Dimulai survei potensi batik kemudian pelatihan desain motif batik, pelatihan produksi purwarupa, pelatihan bisnis dan pemasaran serta pelatihan transformasi digital.
"Enggak hanya dilatih bikin baju. Tapi aneka produk bermotif batik, home docore dan marchandise. Untuk meningkatkan belanja value chain. Kenapa kami memilih kawasan wisata kampung purba, karena nilai wisata, budaya dan sejarahnya enggak bisa direplikasi di tempat lain," katanya.
Produk ekonomi kreatif itu potensial menyambut wisatawan domestik penyokong kawasan Candi Borobudur.
"Candi Borobudur akan dilakukan pembatasan wisata. Kalau kita lihat data PU, tol Jakarta-Surabaya mendatangkan 20 juta wisatawan ke Borobudur. Kita konsentrasi ke wisatawan domestik dulu," katanya.
Program pendampingan pelaku UKM merupakan bagian dari upaya dekonsentrasi wisata. Adapun hasil pendampingan akan diukur pada tahun depan.
Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu dalam sambutan secara virtual mengatakan tujuannya menyediakan lapangan kerja berbasis kearifan lokal. Diperlukan inovasi, kolaborasi dan adaptasi untuk memberi solusi kebangkitan ekonomi kreatif.
"Setelah pelatihan akan memiliki diverensiasi produk dan pengkayaan serta bisa menjual online maupun offline. Tebar energi positif," katanya.
Diharapkan, kegiatan tersebut berhasil menjadi role model atau template.
"Produk ekraf akan semakin meningkat tajam," katanya.