Home Internasional Spouse Program, Kenalkan Budaya Indonesia dari Aceh Hingga Papua

Spouse Program, Kenalkan Budaya Indonesia dari Aceh Hingga Papua

Nusa Dua, Gatra.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa keberagaman dan kebhinekaan Indonesia menjadi momentum dan media promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Hal ini berlaku baik bagi Kepala Negara yang menjadi anggota dalam ajang Konferensi Tinggi Tingkat (KTT) G20 maupun bagi Ibu Negaranya. 

Salah satu dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam KTT Presidensi G20 Indonesia adalah spouse program atau program untuk pasangan para kepala negara yang menghadiri KTT G20 di Nusa Dua, Bali, 15-16 November 2022. 

Spouse program itu bertujuan memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia dari Aceh hingga ke Papua. "Spouse program ini penting, pendamping Kepala Negara dilayani dengan baik jadi pengalaman. Efek Spouse Program, mereka influencer, semoga jadi sarana promosi," ungkap Sandiaga. Baca juga: MenkopUKM: Culinary Bazaar di KTT G20 Momentum Perluas Pasar UMKM Melalui Aplikasi Digital

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menyatakan, program itu dihadiri pasangan kepala negara dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Turki hingga Spanyol. 

"Program untuk spouse kepala pemerintahan di KTT G20 itu berlangsung selama 2,5 jam dan mereka sangat nikmati keanekaragama budaya Indonesia dari Aceh hingga Papua," katanya.
 
Keberhasilan itu, kata Angela, atas arahan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan dukungan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, serta Kemenparekraf. Baca juga: Wishnutama Ajak Sri Mulyani Mengintip Persiapan Jamuan Malam G20​​​​​​​
 
"Kami harapkan spouse program, jadi momentum memperkenalkan keberagaman dan kebhinekaan untuk pasangan  kepala negara yang hadir di KTT G2O," kata Angela. Ia menambahkan, sejumlah kebudayaan yang diperkenalkan dalam spouse program seperti keroncong, tari pendet, batik, dan tenun.

278