Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), Rahmad Pribadi menyebut tren harga pupuk mulai terjadi penurunan. Penurunan mulai terlihat jelas sejak pandemi Covid-19 mereda.
"Mulai 2023 harga pupuk mulai turun, tapi koreksi pasar tidak secepat kenaikannya," ujar Rahmad dalam konferensi pers di The Langham, Jakarta, Rabu (29/3).
Ia mengungkapkan sejumlah faktor menyebabkan harga pupuk mulai terkoreksi. Salah satunya, saat ini negara eksportir fosfat terbesar yaitu Cina mulai mengirim stoknya ke luar negeri.
Meskipun jumlah yang dikirim Cina tidak sebesar sebelum pandemi Covid-19, Rahmad mengatakan setidaknya ekspor fosfat oleh Cina sudah mencapai lebih dari 40% dari kapasitas normalnya.
"Memang sekarang belum mencapai separuh dari kapasitas, tapi sudah mulai meningkat," tutur Rahmad.
Rahmad mengatakan mulai membaiknya harga pupuk juga dipicu oleh produksi urea yang meningkat di Amerika Serikat. Diketahui, Amerika Serikat memberikan insentif hingga jutaan dolar kepada industri yang mampu mempercepat peningkatan produksi urea.
"Jadi Amerika Serikat sekarang sudah balance, sudah terjadi peningkatan kapasitas produksi urea," ungkap Rahmad.
Baca Juga: Harga Pupuk Edan-edanan, Anggota Dewan Turun Tangan Panggil OPD
Meskipun perang Rusia dengan Ukraina belum rampung, Rahmad mengatakan hal itu tidak mengganggu tren penurunan harga pupuk. Pasalnya pupuk, kata Rahmad menjadi komoditas yang diizinkan dalam perdagangan di tengah perang Rusia dan Ukraina.
"Pupuk dikeluarkan dari daftar sanksi jadi boleh membeli pupuk dari Rusia. Belarusia juga sudah menemukan cara mengirim pupuk ke luar negeri lewat rute yang lebih jauh," ucapnya.
Rahmad menyebut berdasarkan prediksi pelaku industri pupuk dunia, koreksi harga pupuk hingga kembali ke posisi normal seperti saat pra-pandemi membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Terutama untuk pupuk jenis nitrogen.
"Karena di Eropa 70% dari kapasitas amonia itu tutup di Agustus 2022, untuk menghidupkan pabrik amonia itu enggak mudah dan kalau mau bangun baru juga butuh 4 tahun," imbuh Rahmad.
Berdasarkan pantauan Gatra.com pada Tradingeconomics, harga urea di tingkat global per 28 Maret 2023 sebesar US$380 per ton. Harga tersebut telah turun 61,38% (yoy) dibandingkan tahun lalu atau turun 1,17% (yoy) dibandingkan harga bulan lalu.