Jakarta, Gatra.com – Sebagian besar masyarakat Indonesia berkesempatan mengamati fenomena alam gerhana matahari hibrida (GMH) pada Kamis, (20/4/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa wilayah-wilayah di Tanah Air akan mengalami gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian.
Gerhana matahari total pada fenomena GMH ini, menurut BMKG, melewati tiga provinsi di Indonesia bagian timur, yakni Maluku, Papua, dan Papua Barat. Walau durasi total atau fase total gerhana bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, BMKG memprediksi Kota Biak, Papua, akan mengalami durasi gerhana matahari total terlama.
“Lama durasi total terlama di suatu pusat kota di Indonesia pada GMH 20 April 2023 ini adalah di Biak, Papua, yaitu 1 menit 1,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 1,004,” tulis BMKG dalam dokumen bertajuk “Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023” yang diterbitkan pada 6 Maret 2023 lalu.
Meski begitu, di kota-kota lain di Provinsi Papua, gerhana yang akan teramati adalah gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,992 di Sorendiweri ingga 0,771 di Merauke.
Secara umum, gerhana di Papua akan dimulai pada pukul 12.14 WIT. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 13.51 WIT. Gerhana akan berakhir pada pukul 15.30 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua rata-rata adalah 3 jam 3 menit.
Walau begitu, BMKG mencatat bahwa lokasi di permukaan Bumi yang durasi totalnya paling lama, atau kerap disebut juga dengan istilah Greatest Duration (GD), terjadi di (090 35’ 24” LS 1250 480 24” BT), yang berada di Timor Laut. Di lokasi ini, durasi totalnya mencapai 1 menit 16 detik dengan magnitudo gerhana mencapai 1,013.
Sementara itu, BMKG memprediksi bahwa lama fase total dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya akan kurang dari waktu-waktu di dua lokasi tersebut. Pada saat gerhana memasuki fase total di wilayah-wilayah ini, BMKG mencatat bahwa kecemerlangan langitnya akan meredup hingga seperti saat fajar atau senja.
“Puncak keredupannya adalah saat terjadinya puncak gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase total ini,” tulis BMKG.
Di luar Kota Biak dan Laut Timor, BMKG mencatat bahwa provinsi-provinsi lain juga bisa mengamati fenomena alam langka ini. Hanya saja, kata BMKG, wilayah-wilayah lain hanya akan bisa mengamati gerhana matahari sebagian.
Sementara Biak di ujung timur Indonesia mengalami gerhana matahari total dengan durasi terlama, di ujung barat Indonesia, tepatnya di wilayah Banda Aceh, Sabang, Jantho, dan Sigli, seluruh fase gerhana tidak bisa teramati sama sekali. “Sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami gerhana,” tulis BMKG.
Walau begitu, sejumlah wilayah di Provinsi Aceh selain lokasi-lokasi tersebut bisa mengamati gerhana matahari sebagian. Secara umum, gerhana di Aceh akan dimulai pada pukul 10.07 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 10.43 WIB. Gerhana akan berakhir pada pukul 11.26 WIB.
Durasi gerhana yang teramati di Aceh rata-rata adalah 48 menit. Gerhana matahari sebagian yang teramati di Aceh bermagnitudo terentang antara 0,101 di Singkil hingga 0,001 di Calang.