Home Kalimantan Sekda Kotabaru Desak Kementerian PUPR Menyetujui Lanjutan Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut

Sekda Kotabaru Desak Kementerian PUPR Menyetujui Lanjutan Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut

Banjarbaru, Gatra.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Said Akhmad menegaskan, tidak ada alasan tidak layak lagi untuk meneruskan pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut.

"Kita mendesak pembangunan jembatan dilanjutkan kembali tahun 2024. Kalau Kementerian PUPR menyetujui dilanjutkan tahun 2030, kita keberatan, kita tidak sepakat," ujar Said Akhmad kepada wartawan usai mengikuti rapat keberlanjutan pembangunan jembatan penghubung pulau Kalimantan dan Pulau Laut di ruang pertemuan Aberani Sulaiman, Setdaprov Kalsel di Kota Banjarbaru, Selasa (6/6).

Dia sampaikan, jembatan penghubung dua pulau tersebut akan menjadi kebanggaan Kalsel. "Karena di Kotabaru ada yang namanya kawasan Pasir putih. Dan disitu merupakan laut terdalam. Kita mau membuat pelabuhan laut internasional disitu," bebernya.

Said Akhmad berujar, kalau jembatan telah dibangun dan jalan tol talah rampung, maka perekonomian Kalsel akan makin moncer karena akan terkoneksi semuanya sampai ke wilayah hulu sungai hingga nyambung ke ibu kota negara (IKN) baru di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Soal biaya untuk pembangunan jembatan, sebut Said Akhmad, Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu siap menggelontorkan anggaran Rp100 miliar setiap tahun, selama lima tahun berturut-turut.

Kabar menggembirakan lainnya juga disampaikan Said Akhmad, karena investor asing telah siap berinvestasi untuk membangun jembatan. "Investor berasal dari Cina dan telah meninjau lokasi.Mereka siap membangun dan kini menunggu MoU antara Pemprov Kalsel, Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru," bebernya.

Said menegaskan, pembangunan jembatan tidak boleh terus ditunda - tunda karena jembatan sangat diperlukan masyarakat. "Kalau lambat membangun, biayanya pasti akan makin tinggi, jadi harus dibangun," tegasnya.

Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, pembangunan Jembatan penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut kembali akan dilanjutkan pada tahun 2024.

"Tanggapan terbaru dari Kementerian PUPR, pembangunan jembatan baru diusulkan pada tahun 2030, kita berupaya agar lebih cepat. Kita lakukan lobi untuk percepatan," ujarnya.

Untuk pola pembiayaan pembangunan jembatan di tahun 2024, beber Roy, provinsi siapkan dana Rp300 miliar, kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu masing - masing Rp100 miliar.

Roy menyebut, pembangunan jembatan penghubung itu sangat orgen karena di Plau Laut punya potensi kekayaan alam yang luar biasa. "Dalam laut disana di Mekar Putih 22 meter. Ini bisa menjadi lokasi strategis untuk pembangunan pelabuhan internasional. Kalau di wilayah Batulicin kedalaman laut hanya 8 sampai 12 meter, itupun harus dikeruk," sebutnya.

Roy membeberkan, ada dua Detail Engineering Design atau DED yang bakal menjadi opsi pembangunan, pertama sesuai DED 2015 anggrannya Rp3,5 triliun dengan ketinggian 50 meter.

Opsi Kedua, hasil review desain Kementrian PUPR pada 2020 ketinggian 21,4 meter dengan perkiraan anggaran Rp2,1 hingga Rp2,5 triliun.

"Dua opsi itu yang akan kita komunikasikan lagi dengan Kementerian PUPR, agar pembangunan jembatan bisa dilanjutkan sesegara mungkin," ujarnya.

479