Jakarta, Gatra.com - Upaya penghentasan stunting dan peningkatan kualitas pendidikan jadi fokus kolaborasi antara Tanoto Foundation dan Pemerintah daerah. Teranyar, kolaborasi dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Pj. Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, kolaborasi ini menjadi landasan dan pedoman pengelolaan pelaksanaan program serta ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kualitas pendidikan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muaro Jambi.
“Semoga kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Bachyuni melalui siaran pers, Jumat (16/6).
Sementara itu, Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief menyebut, kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin sebelumnya. Kerja sama yang dimaksud adalah program untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui Program PINTAR yang telah berjalan dari tahun 2018 hingga saat ini.
"Program PINTAR juga telah membantu Kabupaten Batang Hari mencapai hasil yang baik pada asesmen nasional untuk kompetensi literasi dan numerasi, jenjang SD maupun SMP,” ujarnya.
Disisi lain, Head of Basic Education Program Tanoto Foundation, M. Ari Widowati, menyebut, program peningkatan literasi dan numerasi bisa dilakukan melalui pelatihan guru dan kepala sekolah serta pendampingan dalam perencanaan daerah untuk pendidikan berkualitas.
“Kedua kabupaten ini secara aktif mendukung dan menyebarkan secara mandiri praktik baik pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Indonesia, Eddy Henry menjelaskan, program percepatan penurunan stunting meliputi intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP), pemenuhan pelaksanaan Aksi Konvergensi, penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta dukungan untuk pemantauan dan evaluasi.
“Untuk mencapai target stunting 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dibutuhkan upaya yang lebih intensif dan tepat sasaran,” bebernya.