Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar memastikan sektor keuangan Indonesia tetap terjaga stabil di tengah ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.
Mahendra mengatakan, kinerja perekonomian nasional dinilai relatif lebih baik dibanding dengan negara lain yang didukung oleh resiliensi sektor keuangan. Kinerja positif Perekonomian turut didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang solid.
“Hasil stress test global bank menunjukan dalam skenario ekonomi memburuk, stabilitas keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik,” kata Mahendra dalam konferensi pers OJK secara virtual pada Selasa (4/6).
Dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga mengatakan, dengan permodalan dan likuiditas yang dimiliki sektor keuangan Indonesia, diperkirakan mampu menyerap serangan yang muncul.
Di sisi lain, Mahendra juga mengatakan saat ini terjadi perbedaan pengambilan langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh berbagai otoritas di dunia terutama di negara-negara besar. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi perekonomian nasional masing-masing negara guna menekan ketidakpastian ekonomi global.
“Di Amerika Serikat, bank central AS The Fed menahan kenaikan suku bunga kebijakan seiring dengan mulai turunya tekanan inflasi di negara itu. Namun, dengan masih ketatnya pasar tenaga kerja di tengah kinerja perekonomian yang di atas ekspektasi The Fed mensinyalkan masih akan ada terjadinya kenaikan suku bunga di tahun ini,” jelasnya.
Beda hal dengan Tiongkok kata Mahendra, yang saat ini telah mengeluarkan stimulus dan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus melemah.
Di Indonesia, kinerja perekonomian nasional terpantau positif dengan tekanan inflasi mereda dan kembali ke rentang target bank Indonesia yaitu 4% secara year on year (yoy) turun dari april 2023 sebesar 4,43%.