Jakarta, Gatra.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menagih janji negara-negara maju yang tergabung dalam G7 terkait komitmen yang tertuang dalam Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk transisi energi di Indonesia.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, dalam komitmen JETP, negara yang tergabung di G7 berkomitmen memberikan dana senilai US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun.
Fabio juga mengatakan, jika pendanaan JETP ini tetap membebankan APBN hal tersebut tidak sesuai dengan komitmen awal. Sehingga, pemerintah ingin pendanaan transisi energi JETP ini adil dan terjangkau.
"Indonesia bekerja dengan Energy Transition Mechanism (ETM) kita menagih mereka, ini proyek yang kita siapkan sesuai dengan apa yang kita bicarakan. Buktikan komitmen anda," kata Febrio kepada wartawan di ICE BSD Tangerang dikutip pada Kamis (13/7).
Saat ini, tambah Fabio, Indosia bekerja dengan mekanisme ETM yang diupayakan sebagai salah satu cara untuk mempercepat transisi energi ke Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Indonesia bekerja dengan ETM jadi kita enggak terlalu pusing mereka menjanjikan berapa. Kita tawarkan proyeknya buktikan komitmen. jadi kita akan bekerja lewat proyek," katanya.
Adapun negara maju yang tergabung dalam G7 tersebut adalah Amerika Serikat, Italia, Inggris, Prancis, Jepang, Kanada, dan Jerman.