Jakarta, Gatra.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan laba konsolidasi sebesar 24,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp25,2 triliun dibanding dengan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar Rp20,2 triliun.
Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas, di mana return on equity (RoE) bank only tier-1 sebesar 25,8% atau tumbuh 275 basis poin (bps). Sedangkan net interest margin (NIM) naik 19 bps menjadi 5,56% yoy.
BMRI juga secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8% yoy mencapai Rp 1.272,07 triliun. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang semakin solid.
“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” katanya di konferensi pers paparan kinerja kuartal II 2023 secara virtual pada Senin (31/7).
Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit komersial yang meningkat 18,9% yoy menjadi Rp 215,7 triliun, kredit SME (small medium enterprise) meningkat 11,7% yoy menjadi Rp 72,3 triliun dan kredit segmen konsumer meningkat sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 106 triliun.
Total aset juga naik sebesar 10% yoy menjadi senilai Rp1.964 triliun, dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Total Dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat naik sebesar 8,87% yoy menjadi Rp1.430 triliun.