Home Kalimantan BI Kalsel: Ikhtiar Mendigitalkan Bumi Banua Masih Terkendala Sinyal

BI Kalsel: Ikhtiar Mendigitalkan Bumi Banua Masih Terkendala Sinyal

Banjarmasin, Gatra.com - Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kalsel, Wahyu Pratomo mengharapkan dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendigitalkan ‘Bumi Banua’.

Harapan itu disampaikan Wahyu ketika diwawancara wartawan usai membuka gelaran Festival Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini (Festival Antasari) Bank Indonesia, bertempat di Duta Mall Banjarmasin, Ahad (13/8) malam.

"Ini tantangan bersama. Dengan sinyal yang kuat, tentu pembayaran melalui digital akan lebih mudah," kata Wahyu Pratomo.

Diketahui, di Provinsi Kalsel yang telah ditahbiskan sebagai pintu gerbang IKN itu belum sepenuhnya merdeka sinyal. Masih ada sebagian wilayah yang kesulitan sinyal terutama di daerah terpencil. Termasuk juga di wilayah Kota Banjarbaru yang merupakan ibu kota Provinsi Kalsel, juga belum 100 persen "dipagut" sinyal.

Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Terobosan Cerdas DPKP Kalsel Kembangkan Inovasi Padi Apung

Wahyu mengatakan, selain soal sinyal yang masih loyo, tantangan lainnya untuk mendigitalkan ‘Bumi Banua’ adalah lemahnya literasi digital dan perlindungan konsumen. 

"Kami akan mengadakan seminar tentang perlindungan konsumen. Harapan kita masyarakat selalu berhati - hati dalam menggunakan teknologi. Jangan hanya cepat dan murah, tapi juga harus aman," pesannya

Festival Antasari, terang Wahyu, merupakan program tahunan dari BI Perwakilan Kalsel. "Kami ingin mendigitalkan Bumi Banua melalui pembayaran digital. Kami sasar kalangan anak muda untuk menggunakan pembayaran digital," bebernya.

Wahyu berterima kasih kepada Pemprov Kalsel yang telah mendukung penuh Festival Antasari. "Dengan dukungan Pemprov, kami yakin target nasional 290 ribu pengguan QRIS dan 2 juta transaksi akan tercapai," ucapnya.

Baca Juga: Mendigitalkan Bumi Banua, BI Kalsel Gelar Festival Antasari

Modal utama untuk mencapai target tersebut, kata Wahyu, tidak lain adalah dengan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder seperti penyelenggara jasa keungan, perbankan dan Pemprov Kalsel. 

"Festival Antasari mengambil tema 'Banua go digital melestarikan lingkungan'. Dengan go digital kita akan punya sumber pertumbuhan ekonomi baru, sehingga kita juga bisa melestarikan lingkungan di kalsel,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan mendukung penuh gelaran Festival Antasari.

"Kegitan ini sangat bagus. Harapan kita, pembayaran digital di Kalsel makin meningkat. Temanya juga sangat menarik yakni Kalsel Go Digital merupakan bentuk dukungan untuk konservasi lingkungan,” ujar Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar yang juga hadir dan didaulat membuka Festival tersebut.
 

85