Jakarta, Gatra.com – Kedaireka sukses menyelenggarakan RekaTalks edisi kedua sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka yang berfokus untuk berbagi inspirasi dan gagasan inovasi di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada Senin (14/8). Acara tersebut didorong oleh misi untuk berbagi inspirasi dan gagasan inovatif, mengadopsi format talkshow yang memfasilitasi berbagai diskusi menarik mengenai peluang kolaborasi inovasi antara perguruan tinggi dan industri.
Mengusung tema “Creating Impactful Innovation Through Technology for Sustainable Development”, RekaTalks tahun ini membahas pentingnya untuk terus menggalakkan kolaborasi inovasi dan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi dalam menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan dan mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menyatakan, membentuk sinergi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan adalah dua fase yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan.
“Keselarasan antara institusi akademis dan industri harus terus dioptimalkan. Ini juga harus melibatkan proses evaluasi yang terus menerus dan keterbukaan akan berbagai ide dan wawasan dari multi-stakeholders dari berbagai bidang. Inilah mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta ekosistemnya,” kata Nadiem Makarim.
Dengan hampir 1.000 peserta yang hadir, RekaTalks kali ini dibagi menjadi tiga sesi diskusi yang sangat menarik. Sesi pertama membahas tentang “Breaking the Barrier: Making Real Impact, Enhancing Future Collaboration”, sesi kedua mengangkat topik “Expert Insight: Key Recipe to Face Future Technology”, sedangkan sesi terakhir berbicara tentang “Synergy for Progress: Fostering Innovation through Industry-University Partnerships”.
Program RekaTalks kali ini dirancang khusus untuk memberikan perspektif yang lebih luas kepada para akademisi dan pelaku industri tentang bagaimana menjaga sinergi dan kolaborasi untuk mencapai dampak sosial yang berkelanjutan dengan optimal.
Pada acara RekaTalks ini, Menteri Nadiem mengatakan bahwa untuk mencapai dampak yang optimal, Kemendikbud Ristek melalui Kedaireka, menghadirkan berbagai konsep kolaborasi agar sinergi dapat terjadi salah satunya adalah Innovation Fund. Menurutnya, agar mencapai dampak yang signifikan bagi masyarakat, inovasi dan kolaborasi harus tak terpisahkan.
Karena itu, Kemendikbud Ristek telah menawarkan berbagai konsep dan skema kolaborasi antara universitas dan industri selama beberapa tahun terakhir melalui kegiatan-kegiatan dalam Ekosistem Kedaireka, dari Matching Fund hingga konsep terbaru Innovation Fund, yang menunjukkan agilitas pemerintah untuk dapat sekaligus mengemban peran sebagai katalis dan juga fasilitator.
Bagi industri dan lembaga akademis yang mencari fleksibilitas, Innovation Fund menawarkan opsi kolaborasi di mana pendanaan dan mekanisme administratif ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. “Namun, jika pendanaan katalis dari pemerintah masih diperlukan, program Matching Fund akan tetap tersedia,” ucap Nadiem.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Nizam menyoroti bahwa RekaTalks, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka, bertujuan memberikan ruang bagi dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, dan menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.
“Melalui acara ini, kami berharap mendorong kolaborasi inovatif yang lebih besar antara dunia akademis dan industri, yang pada akhirnya akan mempercepat komersialisasi teknologi di industri dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa,” pungkas Nizam.
Selain menghadirkan Menteri Nadiem Makarim, acara RekaTalks 2023 turut menghadirkan pembicara terkemuka lainnya. Mulai dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Rektor Universitas IPB, Arif Satria; Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita; Direktur Northstar Group, Henky Prihatna; dan Managing Director Accenture, Retno Kusumawati.