Jakarta, Gatra.com- PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, meluncurkan fitur tabungan
Brankas dari Amar Bank di aplikasi Amar Bank, sebuah mobile-only intelligent bank.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengungkapkan, Fitur Brankas dari Amar Bank lahir dari pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan nasabah dalam menghadapi maraknya kejahatan finansial. Meskipun upaya terus dilakukan untuk mengedukasi nasabah tentang langkah-langkah perlindungan keamanan, namun nasabah masih sering kali menjadi korban kejahatan finansial.
"Oleh karena itu, langkah konkret perlu diambil agar nasabah dapat menjalankan hidup mereka dengan lebih tenang,” kata Vishal dalam sesi talk show di tengah peluncuran Brankas dari Amar Bank di Jakarta, Selasa (15/8).
Baca juga: Amar Bank Tidak Ingin Mengklaim Sistemnya Paling Aman
Bertemakan Nabung Tanpa Waswas dengan Brankas dari Amar Bank, inovasi pada fitur ini dirancang sebagai solusi konkret mengatasi kekhawatiran masyarakat yang semakin meningkat terkait kejahatan finansial dan skema rekayasa sosial.
Dengan perlindungan berlapis yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI), Brankas dari Amar Bank memberikan perlindungan ditengah kejahatan finansial yang terus berkembang. "Fitur ini diharapkan dapat mengatasi ke khawatiran nasabah terhadap kejahatan finansial,” ujar Vishal.
Hasil riset Bank Indonesia terkait Kejahatan Keuangan dalam Pembayaran Digital mengungkapkan bahwa nilai transaksi perbankan digital pada tahun
2022 meningkat sebesar 28,72% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp 52 .545,8 triliun1.
Hal ini menggambarkan bahwa transformasi digital telah memberikan kemud han dalam akses layanan keuangan bagi masyarakat. Meski demikian, kemudahan tersebut juga membuka peluang bagi tindak kejahatan di sektor perbankan.
Sebuah riset oleh Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada tahun 2022 memaparkan bahwa 66,6% responden pernah menjadi korban penipuan digital. Menyikapi situasi ini, Amar Bank dengan sigap menghadirkan solusi yang menjadikan keamanan nasabah sebagai prioritas utama.
Baca juga: Palo Alto Networks Tekankan Pentingnya Pola Pikir Zero Trust untuk Manajemen Identitas
Vishal menambahkan, survei yang dilakukan Amar Bank berkolaborasi dengan Jakpat menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, sekitar 83% dari responden masih menerima pesan penipuan online. Dimana satu dari tiga penerima pesan tersebut menjadi korban kejahatan finansial.
"Amar Bank yang memiliki filosofi bahwa teknologi harus memberikan dampak positif dan memperbaiki kehidupan, dengan cepat meluncurkan fitur tabungan dengan tambahan lapisan proteksi, yaitu Brankas dari Amar Bank," jelas Vishal.
Dengan teknologi panggilan video berbasis AI, Brankas memberikan ketenangan bagi para nasabah sengan memberikan tempat yang aman bagi tabungan jangka panjang mereka. Berbeda dengan yang lain, fitur ini memberikan solusi tabungan digital dengan perlindungan berlapis yang didukung oleh teknologi AI dan disesuaikan dengan karakter masing-masing nasabah.
Serta menambahkan lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas. Dengan perlindungan berlapis, fitur tabungan ini diharapkan efektif mencegah nasabah dari berbagai bentuk kejahatan finansial termasuk risiko kehilangan dana akibat kehilangan kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, bahkan malware yang tak sengaja terpasang.
Baca juga: Lima Hal Cara Terhindar dari Penipuan Digital Versi Asetku
Pengamat keamanan perbankan, Alfons Tanujaya mengatakan, industri perbankan berada di garis depan dalam menghadapi tantangan kejahatan finansial saat ini. "Saya melihat Amar Bank telah berupaya menyediakan solusi inovatif dalam melindungi dana nasabah melalui perlindungan berlapis yang didukung oleh AI," tegas dia.
Salah satu tantangan terbesar, lanjut dia, adalah bagaimana memberikan tingkat keamanan yang maksimal tanpa mengurangi kenyamanan nasabah. "Menurut pandangan saya, fitur Brankas dari Amar Bank telah menjawab tantangan ini,” paparnya.
Di sisi lain, aktor Indonesia Joshua Suherman sekaligus pegiat media sosial turut membagikan pengalaman pribadinya. “Dalam profesi saya sebagai aktor di film atau TV, menjaga hasil jerih payah itu sungguh penting. Tabungan itu bukan sekedar angka nominal, tetapi juga menggambarkan perjalanan karir saya," tandasnya.