Jakarta, Gatra.com – Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengaku belum ada rencana untuk bertanding di Pemilihan Gubernur pada tahun 2024 nanti. Bima mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Bogor.
"Sama sekali enggak. Yang penting PR-nya selesai dulu Bogor. Itu dulu. Terlalu pusing," ucap Bima Arya usai menghadiri Gatra Apresiasi Infrastruktur Daerah 2023 di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, pada Rabu malam (30/8).
Bima mengatakan, tak mau pusing membicarakan rencana ke depan karena ingin fokus di Bogor sampai Desember 2023 nanti. Saat ini, masih banyak proyek strategis yang dikebut pengerjaannya.
"Saya kira ada belasan ya program strategis yang sekarang bersama-sama dewan sedang dikawal. Target Desember selesai. Dalam 4-5 bulan ini, semua harus selesai," kata Bima Arya.
Ia menyebutkan beberapa proyek dan program besar yang prosesnya tengah berjalan. Misalnya, pembangunan RSUD, Masjid Agung, dan Museum Padjajaran. Selanjutnya pembangunan jembatan Otista yang butuh anggaran sebanyak Rp50 miliar.
Pembangunan di Bogor dapat terlaksana dengan baik karena adanya sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif Pemerintah Kota Bogor. Bima Arya membocorkan, sejak awal kedua pihak membangun komunikasi dan menentukan skala prioritas serta mencari titik temu antara kedua pihak.
"Kami berusaha semaksimal mungkin menjelaskan urgensi dari setiap program prioritas, kemudian atur program-programnya, dan melibatkan teman-teman dewan untuk turun ke lapangan memeriksa bersama-sama," ucap Bima Arya.
Atas sinergi ini, Pemerintah Kota Bogor menerima penghargaan Gatra Apresiasi Infrastruktur Daerah 2023 untuk kategori Infrastruktur untuk Perekonomian dan Proyek Strategis Nasional.
Penghargaan ini diterima Pemerintah Kota Bogor bersama dengan lima pemerintah daerah lainnya, antara lain Pemerintah Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Batu.