Ternate, Gatra.com - Rangkaian kegiatan penutupan acara sarasehan istri-istri wali kota berlangsung meriah. Ratusan masyarakat memadati Pantai Sulamadaha, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (4/10). Mereka menyaksikan sejumlah seremoni yang dipimpin langsung Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya dan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.
Rangkaian acaranya mulai dari pagelaran tari-tarian khas Ternate Soya Soya, pelepasan tukik atau anak kura-kura ke laut hingga mencoba langsung atraksi bambu gila.
“Kura-kura ini adalah simbol keabadian, simbol persahabatan kita agar abadi walaupun sebentar lagi selesai tapi tetap bersahabat,” ujar Bima Arya, yang juga Wali kota Bogor ketika menyampaikan sambutan.
Tampak hadir sejumlah pengurus Apeksi, di antaranya Wali Kota Jambi, Syarif Fasha; dan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Mereka bahkan sempat mencoba atraksi khas Maluku ‘bambu gila’.
Kegiatan nasional Sarasehan Istri-Istri Wali Kota se-Indonesia tahun 2023 berlangsung dari tanggal 2 Oktober 2023. Acara tahunan yang dihadiri sedikitnya 40 istri wali kota se-Indonesia yang juga merupakan ketua tim Penggerak PKK di masing masing kota ini, menghasilkan komitmen bersama untuk terus mendukung upaya pemerintah kota dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor kesehatan keluarga.
“Kita akan membangun kemitraan yang strategis di masing-masing daerah untuk mendorong pembangunan daerah dan mendukung program kepala daerah,” kata Marliza Soleman, istri Wali Kota Ternate yang bertindak sebagai tuan rumah.
Kota Ternate ditunjuk sebagai tuan rumah sarasehan istri-istri wali kota setelah sebelumnya digelar di Kota Jambi pada tahun 2022. Dalam acara penutupan ini, Ternate yang terkenal sebagai Kota Rempah-Rempah ini menghadirkan acara tur wisata bertajuk ‘Spice Tour’.
Para delegasi sarasehan termasuk sejumlah pejabat daerah diajak berkeliling ke sejumlah spot wisata di Kota Ternate, di antaranya De View Ngade yang menghadirkan pesona indah pemandangan Pulau Maitara dan Tidore yang sempat diabadikan di lembar uang seribu rupiah, Danau Tolire Besar, dan Geopark Batu Angus.
Sebelumnya, para delegasi juga disuguhkan makanan tradisional khas Kota Ternate atau yang disebut makanan kobong, di antaranya gohu ikan, ikan bakar rica, pisang mulu bebe santan, sayur bunga pepaya, kasbi atau singkong rebus.
"Kami berharap lewat kehadiran delegasi sarasehan ini, bisa memperluas promosi wisata Kota Ternate, dan pastinya meningkatkan pariwisata Kota Ternate ke depannya,” ujar Marliza.