Home Lingkungan Dorong Transisi Sektor Kesehatan Menuju Nol Emisi, AstraZeneca Resmikan Kantor Pusat Baru Ramah Lingkungan

Dorong Transisi Sektor Kesehatan Menuju Nol Emisi, AstraZeneca Resmikan Kantor Pusat Baru Ramah Lingkungan

Jakarta, Gatra.com– AstraZeneca meresmikan Kantor Pusat baru ramah lingkungan di Jakarta. Tonggak penting ini adalah langkah signifikan menuju Ambisi Nol Karbon AstraZeneca di Indonesia, komitmen teguh untuk mengurangi emisi karbon perusahaan di sektor kesehatan sambil menjaga planet yang lebih sehat bagi semua.

President Director AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon mengatakan, AstraZeneca bersatu dalam keinginan untuk memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan dan inovasi perusahaan, serta jangkauan globalnya, untuk memberikan obat-obatan yang mengubah hidup dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan.

"Selama 52 tahun, AstraZeneca telah dengan tekun melayani pasien dengan obat-obatan inovatif kami dan memperkuat ketahanan ekosistem kesehatan melalui kemitraan erat dengan pemerintah dan komunitas medis," kata Se Whan dalam keterangannya, Senin (4/9).

Sementara itu, pengembangan kantor baru mengadopsi sumber daya yang ramah lingkungan, seperti perlengkapan kantor baru dengan perabot ergonomis yang terbuat dari jaring ikan dan plastik dari laut yang didaur ulang. Ini mencakup jendela berlapis ganda untuk mengurangi konsumsi listrik, pengisian daya stasiun kerja terintegrasi untuk efisiensi listrik.

Baca juga: AstraZeneca dan Kemenkes Perpanjang MoU Agenda Ketahanan Kesehatan

Bahkan kini mencakup stasiun pengisian kendaraan listrik (EV) dan segera akan memiliki stasiun tukar baterai sepeda untuk mendukung transisi ke armada operasional yang sepenuhnya listrik dalam waktu dekat. Fitur-fitur ini selaras dengan tujuan keberlanjutan utama AstraZeneca dan mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan.

 "Pindah ke kantor baru yang ramah lingkungan adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung transisi menuju sektor kesehatan yang berkelanjutan. Peresmian kantor baru hari ini menandai salah satu langkah nyata AstraZeneca dalam mengurangi jejak karbon kami sebagai wujud dari komitmen kami untuk mendukung pemerintah mencapai target pengurangan 41% dalam emisi karbon pada tahun 2030 sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden No. 98 Tahun 2021," jelas Se Whan.

Laporan Climate Transparency menyoroti kenyataan yang menyedihkan, sektor bangunan menduduki peringkat keempat sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Green Building Council Indonesia (GBCI) memperkuat keprihatinan ini, mengungkapkan bahwa struktur bangunan saja bertanggung jawab atas 30% dari total emisi CO2. Mereka juga mengonsumsi 17% pasokan air bersih, 25% kayu, 30-40% energi, dan hingga 100% sumber daya penting lainnya.

Baca juga: AstraZeneca Siapkan 4 juta Bibit Pohon Periode 2023-2024 di AZ Forest

Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio menambahkan, AstraZeneca menyelaraskan misi keberlanjutan dengan aspirasi pemerintah untuk mengurangi emisi dan restorasi lingkungan, sesuai dengan Kesepakatan Paris. "Di AstraZeneca, keberlanjutan bukan hanya sekadar kata yang populer tetapi tertanam dalam kebijakan dan cara kerja kami," kata dia.

Selain Kantor Pusat Jakarta berwawasan lingkungan yang baru, Hoerry mengatakan bahwa AstraZeneca juga memiliki MoU dengan pemerintah untuk penanaman 20 juta pohon melalui programnya, AZ Forest. "Kami juga mengambil beberapa langkah untuk mengurangi emisi GHG," ujarnya.

Seperti budaya kerja hibrida yang memprioritaskan digitalisasi, menerapkan pembatasan penerbangan dengan kompensasi karbon, dan mengembangkan program berorientasi pasien untuk pemuda dan masyarakat yang sehat. "Selain itu, kami bersiap untuk beralih ke kendaraan listrik untuk secara drastis mengurangi emisi GHG kami dalam waktu dekat," jelas Hoerry.

Dengan inisiatif-inisiatif perintis ini, AstraZeneca Indonesia bukan hanya pemimpin di bidang kesehatan tetapi juga di bidang keberlanjutan, menjadikan dirinya sebagai pelopor dalam pelestarian lingkungan dan tindakan iklim.

Sementara itu Deputi Kepala Misi Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia, Gustav Dahlin menekankan pentingnya kemitraan hijau antara Swedia dan Indonesia. "Kemitraan hijau inovatif ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan oleh Swedia dan Indonesia," tegas dia.

Baca juga: AstraZeneca Klaim Tingginya Respons Antibodi Melawan Omicron

Menurut dia, tonggak ini sebuah bukti dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan sambil memimpin kolaborasi multi-pihak untuk mengatasi tantangan lingkungan bersama-sama.

Menurut Direktur Negara Perdagangan dari Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Sophie Freeland-Hayness, kontribusi AstraZeneca mencerminkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan lingkungan, masyarakat, dan generasi masa depan kita. "Hari ini, kami merayakan lebih dari sekadar pembukaan kantor baru; kami merayakan visi bersama untuk Indonesia yang lebih sehat, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan," jelasnya.

107