Ogan Ilir, Gatra.com - Akibat Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sudah menyentuh angka lebih dari 200 hektar di kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, membuat kualitas udara di sejumlah wilayah memburuk.
Terlebih kemarau yang diprediksi cukup panjang pada 2023, mulai sangat terasa di Kabupaten Ogan Ilir dan beberapa desa di mulai kesulitan air.
Kabid Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Mira Rausalia mengatakan, saat ini udara di Kabupaten Ogan Ilir khususnya di Kecamatan Indralaya tidak baik-baik saja, atau menyentuh level kuning alias tidak sehat.
"Data hari ini belum masuk, tapi kalau kemarin udara kita tidak sehat, atau berada di level kuning dengan komponen PM2,5," ujarnya Rabu (6/9).
Baca Juga: Kualitas Udara di Palembang Memburuk Pagi Hari
Dengan hasil ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk menanggulangi hal-hal darurat untuk antisipasi. Seperti BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinkes dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mengantisipasi ISPA bagi masyarakat, khususnya bagi pelajar," bebernya.
Maka itu, mulai Selasa kemarin, pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Ogan Ilir mulai bergerak membagikan masker.
Sebanyak 50 ribu masker dibagikan Dinkes melalui Puskesmas-puskesmas dan Pustu yang ada di Kecamatan dan Desa dalam Bumi Caram Seguguk julukan Kabupaten Ogan Ilir.
"Untuk mengantisipasi ISPA dengan banyaknya kebakaran lahan, dan udara kita berada level kuning, hari ini kita bagi-bagi masker sebanyak 50 ribu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir, Hendra Kudeta.
Baca Juga: Karhutla di Kalsel Makin Meluas, Sudah 445 Hektar Lahan di Banjarbaru Gosong
Untuk tahap awal ini, masker dibagikan ke sekolah-sekolah yang sering terjadi kebakaran lahan, seperti Kecamatan Indralaya, Indralaya Utara, dan Indralaya Selatan. Selanjutnya, Pemulutan, Pemulutan Induk, Pemulutan Selatan, Rantai Panjang, Lubuk Keliat, Tanjung Batu, dan Rambang Kuang Muara Kuang.
“Untuk masyarakat terutama pelajar dan anak-anak kita imbau agar kenakan dulu masker saat ini. Minimal sampai kualitas udara membaik, agar bisa mencegah kasus ISPA," tutupnya.