Pelaihari, Gatra.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel Syamsir Rahman mengungkapkan, ada 1.200 hektar lebih lahan rawa gambut yang terbakar di tiga kecamatan yakni Kurau, Bati - Bati dan Tambang Ulang. Tempat itu akan disulap jadi lahan pertanian dadakan di musim kemarau saat ini.
Sebelumnya, di wilayah Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ribuan hektar lahan rawa gambut yang terbakar akibat musim kemarau panjang, akan dimanfaatkan sebagai media untuk ditaburi benih padi.
"Kalau musim hujan, lahan itu tidak bisa ditanami padi. Saat musim kemarau ada lahan yang terbakar dan kita akan manfaatkan untuk ditaburi benih padi berumur pendek," beber Syamsir di Pelaihari, Rabu siang (27/9).
Baca Juga: NTT Bangun Ketahanan Pangan Manfaatkan Lahan Kering
Penjabat Bupati Tanah Laut itu menjelaskan, sejak sepekan lalu, puluhan eskavator dan traktor diturunkan untuk mengolah lahan.
"Setelah lahan siap kita segera lakukan peneburan benih padi. Jadi padi tidak ditanam. Usai ditabur kita lakukan pemeliharaan secara kontinyu sampai panen. Kalau kita kalikan tiga ton saja per hektar, maka kita bisa produksi padi di lahan bekas terbakar itu sebanyak 3.600 ton," katanya.
Insan pertanian dan petani, kata Syamsir, akan turun serentak melakukan penanaman dengan disokong sepenuhnya pemerintah daerah. Mulai dari penyediaan bibit, pupuk, pembasmi hama hingga alsintan.
"Upaya dan ikhtiar ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan kita dalam menghadapi El Nino," ucapnya.
Syamsir membeberkan, gerakan nasional tanam panen dari pemerintah pusat untuk di Kalimantan Selatan terus berjalan. Saat ini dari target 100 ribu hektar, telah ditanam sebanyak 65 ribu hektar.
"Sisanya yang 35 ribu hektar akan tercapai Insya Allah pada akhir Oktober ini,' terangnya. Kita akan tanam terus siang malam sampai target itu terpenuhi," katanya.