Pelaihari, Gatra.com- Kebijakan–kebijakan yang dikeluarkan Pj Bupati Kabupaten Tanah Laut (Tala) Syamsir Rahman membawa dampak langsung pada masyarakat di Bumi Tuntung Pandang.
Setidaknya ada empat masalah di Bumi Tuntung Pandang yang disentuh Pj Bupati Tala, Syamsir Rahman. Yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kekeringan, inflasi, dan pertanian.
Usai dilantik menjadi penjabat oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada 20 September 2023 lalu, Syamsir langsung fokus pada penanganan karhutla dan kekeringan. Sebab saat itu, Tala dilanda kebakaran dan krisis air bersih. Dampak cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino.
Sehari usai dilantik, ia memimpin coffee morning bersama para pejabat pemkab di Gedung Sarantang Saruntung, Pelaihari. Di sana ia menginstruksikan seluruh SKPD untuk mengerahkan mobil, tandon dan mesin pompa untuk mengatasi kekeringan.
“Saya tak ingin masyarakat menangis hanya karena kekurangan air bersih,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel itu.
Puncaknya, 25 September di Halaman Pertasi Kencana, Pelaihari, dilepas 40 armada untuk menyuplai air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan. Distribusi kurang lebih selama tiga bulan.
Syamsir bahkan ikut turun ke beberapa desa di Kecamatan Panyipatan, Takisung, dan Bajuin. Menemui masyarakat setempat dan mengatasi kendala yang dihadapi tim di lapangan. Ia juga meminta korporasi di Tala untuk terlibat dan membantu masyarakat melewati masa sulit ini.
Sementara itu, menangani karhutla, setiap SKPD menyiapkan dua regu cadangan. Berjaga-jaga jika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) memerlukan bala bantuan.
Di daerah yang rawan terbakar seperti Bati Bati, Tambang Ulang, dan Kurau, pemkab bekerja sama dengan TNI dan Polri. Bahkan di Desa Bentok Kampung dan Desa Pandahan, Syamsir terjun menghadapi api yang berkobar.
Masalah berikutnya, demi menurunkan angka inflasi, selain pasar murah, Syamsir juga menggandeng Bulog Kalsel untuk membagikan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Pembagian sebanyak dua kali, pertama pada Oktober di halaman kantor bupati. Di sini 13.550 KPM dibantu. Kedua pada November di Stadion Pertasi Kencana, di mana 13.933 KPM dibantu. Per KPM dikasih 10 kilogram beras.
Terakhir, menjawab keluhan petani, Syamsir tegas menutup sungai buatan di Kurau. Sebab kanal itu mengakibatkan air asin memasuki persawahan dan menyebabkan gagal panen. Sekarang, sedang berlangsung penataan.
Rencananya akan dibangun pintu air di sungai tersebut. Syamsir berkomitmen mengembalikan status lumbung pangan ke daerah Kurau dan Bumi Makmur.
Pj bupati pula yang meyakinkan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk datang berkunjung dan menetapkan Tala sebagai lokasi program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani).
“Pada 2019 dilaksanakan program Serasi di Tala dan hasilnya memuaskan. Namun pada 2021, Tala dilanda banjir besar yang mengubah kondisi lahan Serasi. Kami harap Bapak Menteri berkenan mendukung kembali pelaksanaan Serasi di Tala,” ungkapnya.
Mendengar itu, Mentan setuju. Tala pun menjadi bagian penting dari peta lumbung pangan nasional. “Kalsel disiapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sungai di sekitar lahan persawahan perlu dibendung agar terlindungi dari banjir. Harapannya, setahun bisa tiga kali tanam panen,” kata Amran.
Hingga pertengahan Desember ini, pj bupati bersama semua SKPD turun ke desa-desa untuk mengatasi problem inflasi dan stunting. Program itu diberi nama Turdes Stunting. “Kependekan dari turun ke desa untuk menekan inflasi dan mencegah stunting,” kata Syamsir Rahman.