Jakarta, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 89 rencana penawaran umum di pipeline dengan perkiraan nilai sebesar Rp41,21 triliun dan IPO oleh emiten baru sebanyak 58 perusahaan.
"Di pipeline, masih terdapat 89 rencana Penawaran Umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp41,21 triliun," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Deviratif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers pada Senin (9/10).
Sedangkan, minat penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu tercatat sebesar Rp190,02 triliun. Di sisi lain, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 29 September 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 456 Penerbit, 161.660 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp975,13 miliar.
Kemudian di sisi pasar saham Indonesia sampai dengan 29 September 2023 melemah tipis sebesar 0,19% month to date (mtd) ke level 6.939,89 dibanding dengan Agustus 2023 yaitu 6.953,26.
Adapun, perlemahan tersebut dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,06 triliun mtd utamanya akibat transaksi crossing dibanding dengan Agustus 2023 yakni outflow Rp20,10 triliun mtd. Namun, Inarno menyebut, beberapa sektor di IHSG pada September 2023 masih dapat menguat di antaranya sektor barang baku dan sektor energi.
Secara tahunan, IHSG tercatat menguat sebesar 1,30% dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp5,24 triliun dibanding dengan Agustus 2023 yaitu dengan net sell sebesar Rp1,18 triliun ytd.
Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di September 2023 meningkat menjadi Rp11,36 triliun mtd dan Rp10,49 triliun ytd dibanding pada Agustus 2023 yakni sebesar Rp11,20 triliun mtd dan Rp10,38 triliun ytd.