Sanur, Gatra.com – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya mengenai lingkungan, pendidikan hingga politik ketika berdialog dengan mahasiwa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali di Sanur.

Ganjar dilansir dari Antara pada Rabu (1/11), menyampaikan, soal lingkungan di antaranya mengenai pengelolaan sampah. Adapun pendidikan, mengenai peningkatan kualitas guru. Sedangkan politik mengenai 30% keterwakilan perempuan di parlemen.

“Bicara sampah, bicara ekonomi hijau yah, mereka konsen betul pada persoalan itu, dan itu penting untuk mendapatkan perhatian kita ya,” kata dia dalam keterangan pers.

Menurut Ganjar, pengelolaan sampah ini sangat penting karena efeknya pada penyakit dan berbagai kondisi buruk lainnya. Salah satu yang belakang marak terjadi adalah terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), termasuk di Bali.

“Pak kebakaran tempat sampah di mana-mana. Ya iya, yuk kita bicara teknologi pengolahan sampah,” ujar Ganjar.

Sedangkan untuk pendidikan, ia menyampaikan, pemberdayaan guru menjadi salah satu prioritas pihaknya. Ia berjanji untuk mendukung peningkatan gaji dan kesejahteraan guru, serta memberikan pelatihan yang diperlukan agar mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih berkualitas.

Mantan gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode tersebut lebih lanjut menyampaikan, para mahasiswa di Bali sangat paham terhadap sejumlah masalah di sekitarnya. Oleh karenanya, ia mengajak para mahasiswa untuk terlibat langsung dalam penyelesaian masalah tersebut.

"Mereka sangat kritis, mereka paham persoalan permasalahan di sekitarnya, ya sampah, ya politik, ya keterwakilan perempuan, perhatian pada pendidikan dan guru tadi. Menurut saya, yaitu masalahnya. Maka saya ajak anak muda yuk ikut terlibat,” katanya.

Ia juga mengajak mahasiswa dan pemangku kepentingan terkait di Pulau Dewata untuk bekerja sama lebih erat dengan dunia usaha. Ia optimistis bahwa kolaborasi yang kuat antara institusi pendidikan dan perusahaan dapat menciptakan lulusan yang siap untuk menghadapi tuntutan dunia kerja.

Sementara itu, sejumlah mahasiswa di Bali menilai gagasan Ganjar mengenai dunia pendidikan, lingkungan hingga pentingnya politik untuk kaum milenial sangat jelas, inovatif, dan realistis untuk dilakukan.

“Tentu kalau kami melihat dari jawaban tadi, tentu jawaban-jawaban yang konkret, jawaban yang solutif, dan memang kita tunggu nanti bagaimana implementasi dan realitanya,” kata Giva, mahasiswa dari Udayana.

Apresiasi atas gagasan Ganjar juga disampaikan oleh Wulan dari Universitas Bali Internasional. Menurutnya, gagasan Ganjar soal pentingnya pengelolaan sampah dengan pendekatan tekonologi itu harus dilakukan.

"Gagasannya sama seperti di bilang Pak Ganjar tadi, jadi kita juga harus pintar-pintar mengolah sampah. Karena kan limbah plastik kan sudah banyak banget untuk pencemaran di lingkungan,” ujar Wulan.