Home Pendidikan Beasiswa ADEM Jadi Pemantik Cita-Cita Bersekolah Tinggi Siswa Papua

Beasiswa ADEM Jadi Pemantik Cita-Cita Bersekolah Tinggi Siswa Papua

Malang, Gatra.com - Impian besar dimiliki oleh dua siswa asal Papua, Brigita Marice Momotsan dan Agustinus Melkisedek Belau, ketika memutuskan berangkat ke tanah jawa untuk menimba ilmu. Keduanya, punya cita-cita untuk membangun tanah Papua dengan keilmuan dan minat masing-masing.

Brigita dan Melki merupakan dua siswa dari SMA Immanuel di Kota Batu. Keduanya merupakan penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dari kategori pelajar Papua. Beasiswa ADEM merupakan beasiswa yang diberikan kepada peserta didik yang tinggal dan berasal dari wilayah Papua, daerah khusus, dan repatriasi untuk melanjutkan pendidikan menengah.

Keduanya sejak awal mendapat dukungan penuh dari orang tua mereka. Melki misalnya, sebetulnya pemuda asal Timika Papua, itu telah diterima untuk bersekolah di Jayapura. Namun, saat itu dorongan sang ayah yang kemudian membuatnya tertarik untuk mencoba peruntungan melalui jalur beasiswa ADEM.

“Waktu itu diberitahu ayah bahwa ada beasiswa ADEM. Diberi dukungan untuk ikut,” ujar pelajar berusia 18 tahun tersebui di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Selasa (7/11).

Sang ayah pula yang menjadi sosok utama yang membentuk cita-citanya kedepan. Melki bercerita, sang ayah saat ini memiliki pekerjaan sebagai salah satu pekerja di perusahaan pertambangan di Papua. Kedekatan dengan bidang pertambangan dari sang ayah pula yang membuat Melki teguh untuk mendalami ilmu pertambangan ke depan.

Ia sudah berangan-angan, untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah di bidang ilmu tersebut. Menjadi ahli dalam bidang pertambangan, adalah cita-cita yang kini tengah dikejar oleh Melki. “Rencananya saya ingin lanjut kuliah pertambangan di Kampus Bandung atau di Yogyakarta,” tuturnya.

Selaras dengan Melki, Brigita pun juga mendapatkan sokongan kedua orang tua untuk ketika hendak ikut dalam beasiswa ADEM. Menurutnya, lewat beasiswa ini menjadi salah satu jalan guna menggapai cita-cita menjadi seorang dokter spesialis.

Minat itu, sejatinya sudah diketahui Brigita sejak lama. Kedekatan Brigita dengan dunia kesehatan juga didapat dari sang ibu yang bekerja sebagai staf administrasi di salah satu Rumah Sakit di Papua. belum lagi, di masa-masa sekolah ia amat sangat menggemari mata pelajaran biologi. Dari sana, ia menyadari bahwa kedepan menjadi seorang dokter adalah impian yang ia coba gapai.

“Dari suka pelajaran biologi itu, saya lalu memiliki cita-cita menjadi dokter spesialis. Tujuan saya adalah untuk bisa masuk Kedokteran di Universitas Gadjah Mada,” ujar dia.

Berharap Bisa Bangun Daerah Asal

Baik Brigita dan Melki menyebut keberadaan beasiswa ADEM menjadi pembuka kesempatan bagi mereka untuk memperoleh ilmu lebih banyak di tingkat pendidikan menengah. Keduanya juga tak sulit untuk beradaptasi, meski harus bersekolah jauh dari daerah asal.

Untuk Brigita, justru mengenyam pendidikan di luar pulau menjadi sesuatu yang sudah direncanakan sejak lama. Awalnya, ia sebetulnya ingin melanjutkan studi di kota Bandung. Namun, kesempatan lewat ADEM justru membawanya ke SMA Immanuel di Kota Batu.

Meski harus ada adaptasi pada awal bersekolah, namun kini ia sudah bisa bisa membiasakan diri dengan tantangan yang ada. Apalagi, dirinya juga mendapat dukungan dari teman maupun guru di sekolah tersebut.

Keduanya pun berharap bisa ilmu-ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat dan membantu banyak orang, ketika nantinya hendak kembali ke tanah Papua. Rencana untuk kembali membangun daerah asal pun tentunya sudah dipikirkan. Namun untuk Melki, saat ini ia ingin terlebih dahulu menjalani kuliah guna mendapat ilmu lebih banyak perihal pertambangan.

“Pasti saya ada niat untuk kembali ke Papua. Untuk membangun daerah di sana. Tapi, mungkin setelah kuliah,” tutur Melki.

Senada dengan Melki, Brigita pun hendak melanjutkan untuk berkuliah sebelum kembali ke daerah asal. Karena terlebih dahulu, ia ingin mewujudkan cita-cita sebagai dokter spesialis. “Jadi saat ini saya terpikir untuk kuliah dahulu. Cita-cita saya untuk bisa kuliah di UGM,” jelas dia.

293