Jakarta, Gatra.com – Direktur Utama (Dirut) MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, menyampaikan empat aksi dan strategi perusahaan yang dipimpinnya untuk menghadapi perubahan iklim, khususnya mewujudkan Net Zero Emission pada 2050.
Hilmi dalam acara United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirate Arab, Kamis (30/11), mengatakan, keempat strategi untuk mewujudkan Net Zero Emission tersebut, yakni:
1. Menerapkan Teknogi Tercanggih dan Termutahir
MedcoEnergi menerapkan teknologi tercanggih dan terkini di setiap operasi perusahaan, termasuk desain operasi produksi selalu berusaha meminimalkan jejak CO2.
2. Beralih dari Batu Bara dan Solar
Ia mengungkapkan, MedcoEnergi adalah salah satu dari perusahaan Indonesia yang saat ini operasi tambangnya didukung batu bara dan solar.
“Kami secara sukarela bertahap menonaktifkannya dan menggantinya dengan kombinasi gas, solar, dan angin yang akan terjadi sebelum akhir 2025,” katanya.
3. Melakukan Studi dan Riset
MedcoEnergi melakukan join studi dan riset dengan perusahaan-perusahaan multinasional dan instansi pemerintah dalam hidrogen dan CCS.
4. Fokus ke Energi Bersih dan Terbarukan
MedcoEnergi melalui Medco Power Indonesia, ?fokus pada energi bersih dan terbarukan. Oleh karena itu, ketenagalistrikan MedcoEnergi saat ini menggunakan gas sebagai transisi dan sedang menghasilkan dan mengembangkan tenaga surya dan panas Bumi.
Hilmi dalam keterangan pers diterima pada Jumat (1/12), menyampaikan keempat strategi tersebut dalam forum diskusi tentang akselerasi pengurangan emisi karbon di Paviliun Indonesia, pada ajang COP tersebut bersama Dirut Pertamina, Nicke Widyawati.
Ia menegaskan, MedcoEnergi sebagai perusahaan swasta nasional berkomitmen membantu pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission pada 2060. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sebagai warga global.
Sementara itu, Director & Chief Administrative Officer MedcoEnergi, Amri Siahaan, pada sesi diskusi terpidah dalam ajang tersebut menyampaikan, tren transisi energi global mendorong perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dunia, termasuk MedcoEnergi, perlahan mengubah haluan ke bisnis berkelanjutan.
Menurut Amri, perubahan Iklim memang sedang terjadi dan dampaknya semakin meningkat. MedcoEnergi telah mengambil langkah cepat dalam mengatasi masalah tersebut.
Ia menjelaskan ada beberapa langkah untuk mengetasi masalah tersebut, di antaranya melalui efisiensi dan peningkatan penggunaan energi rendah karbon di operasi, pengembangan portofolio Energi Baru Terbarukan (EBT), penghilangan karbon melalui reforestasi dan penjajakan peluang untuk mengadopsi teknologi CCS.
“Semua itu kami lakukan sebagai bagian dari Sustainability Roadmap lima tahunan. Kami juga melakukan pemantauan program untuk memastikan KPI dan target yang kami tetapkan bisa terpenuhi,” ujarnya.
Amri menyampaikan, peran perseroan dalam transisi salah satunya adalah dengan mempertahankan komposisi produksi gas yang tinggi, yang saat ini sekitar 80% dari total produksi sehingga sangat mendukung program pemerintah maupun upaya global dalam mendukung transisi energi.
MedcoEnergi ambil bagian dalam COP28 yang merupakan rapat tahunan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam membahas isu iklim tersebut sebagai bukti keseriusannya dalam upaya menyelamatkan lingkungan yang terancam oleh pemanasan global.