Jakarta, Gatra.com - Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali berupaya menekan penularan masif Covid-19 di tengah masyarakat. Salah satu aksi yang perlu dilakukan yakni menggencarkan lagi sosialisasi protokol kesehatan.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak mengatakan, gerak cepat melakukan penanganan perlu dilakukan Dinkes untuk menghadapi penularan di Jakarta yang mencapai 40% baru-baru ini.
“Kita berharap Dinkes DKI Jakarta pro aktif, bekerja sat set untuk mengantisipasi dampak-dampak penularan kepada masyarakat. Ini bukan hal baru. Kita punya sukses story menghadapi situasi kritis,” ujar Jhonny dilansir dalam keterangannya, Jumat (8/12).
Johnny juga mengimbau Dinkes DKI kembali mengingatkan masyarakat tentang gejala yang timbul dan cara penanganan bila terpapar Covid-19. Menurutnya masyarakat yang telah mendapat vaksin tidak perlu panik, sebab tubuh telah terproteksi.
“Masyarakat kita ini kan sudah pernah vaksin. Ini yang perlu disampaikan ke masyarakat supaya tidak ada kepanikan seperti dulu waktu awal-awal. Kita punya pengalaman baik soal itu,” ungkapnya.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI, dr Ngabila Salama membenarkan agar masyarakat tidak perlu panik saat terpapar Covid-19. Ia menyatakan kenaikan kasus normal terjadi seiring dengan pola gelombang Covid-19 dalam enam bulan sekali dan 90% pasien dinyatakan bergejala ringan.
“Polanya enam bulan sekali akan naik seperti ISPA dan pneumonia, karena kondisi pancaroba, imunitas orang cenderung turun karena lelah, stres, kurang tidur, pola makan kurang baik dan dari segi kuman karena kelembapan tinggi, sehingga mudah masuk ke tubuh manusia,” tuturnya.