Home Ekonomi Perluas Posko Pangan UMKM Perempuan, INKOWAPI Dorong Kolaborasi Permodalan

Perluas Posko Pangan UMKM Perempuan, INKOWAPI Dorong Kolaborasi Permodalan

Jakarta, Gatra.com - Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) kembali menghadirkan gebyar aksi nyata Posko Pangan serentak nasional di penghujung tahun 2023 ini. Gebyar posko pangan yang ketiga kalinya digelar ini, telah meluas hingga ke 25 provinsi dengan jumlah posko pangan mencapai ribuan.

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya mencatat 97% dari perekonomian nasional disumbang oleh sektor UMKM, dan sebanyak 37 juta atau 60% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.

"INKOWAPI bersama SAHARA akan terus memaksimalkan pembinaan dan pelatihan kepada wirausaha tentang ekosistem UMKM serta terus memaksimalkan perluasan pasar dan akses pembiayaan," ujar Sharmila saat membuka Gebyar Posko Pangan Serentak Nasional 2023 di Jakarta, Sabtu (9/12).

Gebyar posko pangan di penghujung tahun 2023 ini bagian refleksi perjalanan industri UMKM dan kewirausahaan yang merupakan langkah konkret mendukung peran aktif perempuan di kancah nasional maupun global. Dengan begitu, upaya ini dapat memberikan peluang seluas-luasnya dalam ekosistem kewirausahaan di tingkat RT/RW.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia, Shinta Kamdani yang hadir dalam acara itu menyebut bahwa 99% UMKM di Indonesia merupakan kelas mikro.

"Dukungan motivasi dan perluasan pasar dari pemangku kebijakan sangat dibutuhkan dalam berkembangnya usaha kaum perempuan ini," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan berharap peran posko pangan di berbagai daerah terus mendorong peran UMKM dalam pengembangan ekonomi kemasyarakatan. Ia optimis keterlibatan posko pangan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun daerah.

"Pemerintah berharap peran serta UMKM dalam menghadirkan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau," ujar Ferry.

Posko pangan yang telah terbentuk di setiap provinsi ini, 100% dikelola para perempuan. Model perekonomian civil society yang memaksimalkan bisnis berkelanjutan ini, nyata sangat dibutuhkan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup penghasilan keluarga. Terlebih lagi, hal ini upaya konkrit berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami mendukung pemerintah memprioritaskan tujuh transformasi digital yakni digitalisasi pasar, pengetahuan kualitas, keuangan dan pembiayaan, manajemen, kapasitas produksi hingga digitalisasi distribusi," jelas Sharmila yang juga Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia ini.

Di tahun 2024 dalam rangka mempersiapkan Indonesia Maju di 2045, posko pangan akan dipersiapkan secara masif dengan memaksimalkan kolaborasi yang intensif dengan KADIN Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Targetnya satu desa atau kelurahan satu posko pangan dapat didirikan dengan jumlah total 100.000 posko sembako pangan di seluruh daerah, agar ketersediaan bahan pangan dengan harga murah dapat terjangkau oleh masyarakat.

44