Moscow, Gatra.com - Upaya Sekutu untuk mengisolasi ekonomi Rusia malah berbalik jadi bumerang. Perusahaan-perusahaan yang menarik diri dari Rusia gara-gara perang Ukraina terpaksa melepas asetnya dengan harga murah dan membayar pajak yang tidak sedikit kepada Moscow seperti dilaporkan New York Times dan dikutip dari Russia Today, Senin (18/12).
Dalam beberapa hari setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari lalu, sejumlah perusahaan Barat mulai menarik diri dari pasar Rusia. Para aktivis dan pejabat Ukraina memburu mereka yang menolak untuk pergi, dan sanksi AS dan Uni Eropa melarang ekspor barang dari maupun impor bahan mentah ke Rusia.
Perusahaan-perusahaan yang menjual operasi mereka di Rusia telah kehilangan gabungan $103 miliar, New York Times melaporkan pada hari Minggu, mengutip laporan keuangan. Perusahaan-perusahaan ini juga telah menyerahkan setidaknya $1,25 miliar dalam bentuk pajak keluar kepada negara Rusia, tambah surat kabar tersebut.
Sejak Maret lalu, perusahaan-perusahaan Barat yang ingin menjual aset-aset mereka di Rusia harus mendapatkan persetujuan dari komisi pemerintah Rusia, yang sering kali bekerja untuk memastikan bahwa pembeli lokal mendapatkan aset-aset ini dengan harga yang lebih murah.
Mengutip notulensi dari sebuah rapat komisi, Times mengklaim bahwa komisi tersebut menolak penjualan pabrik-pabrik yang dimiliki oleh Honeywell, sebuah perusahaan elektronik Amerika, hingga perusahaan tersebut setuju untuk menjualnya dengan harga diskon 50%. Sejak awal tahun ini, perusahaan-perusahaan terikat secara hukum untuk menjual aset-aset mereka dengan harga diskon 50%.