Jakarta, Gatra.com - Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD kembali mengatakan dirinya siap menghadapi agenda debat kedua meski temanya akan fokus seputar ekonomi. Mahfud mengatakan tidak ada persiapan khusus yang ia lakukan.

Mahfud mengaku, dirinya sudah biasa membaca soal ekonomi melalui koran yang setiap harinya dibaca.

“Baca-baca di koran tiap hari ada, tidak harus khusus membaca,” ucap Mahfud MD usai menghadiri acara Dialog Diaspora NTT di Gedung Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP), Jakarta, Selasa (19/12).

Mahfud pun menjabarkan bacaan-bacaan yang sempat ia temukan dalam koran. Ia menjelaskan, hampir semua sub tema dalam ekonomi sudah terdapat dalam koran yang ia baca.

“Di koran, wah ini bicara apa nih, oh ini infrastruktur, oh ini ekonomi, oh ini soal suku bunga, ini soal inflasi. Itu kan semua ada di koran,” jelas Mahfud.

Ia pun tidak mempersoalkan latar belakang para pasangan calon lain. Misalnya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang sebelum menjadi Walikota Solo merupakan pengusaha.

“Pokoknya saya siap, saya gak harus tau dia sosok yang seperti apa,” kata Mahfud lagi.

Saat berbincang dengan para relawan, Mahfud sempat menyebutkan kalau ia sempat belajar mengenai sektor-sektor ekonomi, terutama soal pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

“Oleh sebab itu, saya sudah pelajari, ekonomi itu sektornya apa aja sih, ekonomi itu pertumbuhan ekonomi satu bangsa, kan sektornya (ada) empat,” kata Mahfud saat memberikan sambutan.

Ia pun menjelaskan, keempat sektor ini adalah belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, ekspor dan impor, lalu yang terakhir, digitalisasi.

Mahfud menegaskan, hal-hal ini perlu dipahami agar dirinya dan capres Ganjar Pranowo bisa memetakan sekaligus mencari program terbaik untuk menyelesaikan masalah ketimpangan ekonomi yang ada di Indonesia.

Seperti yang telah diumumkan KPU pada Rabu (6/12) lalu, debat kedua dengan agenda debat cawapres akan dilaksanakan pada Jumat (22/12). Topiknya adalah ekonomi, baik itu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.