Home Lingkungan KSAD Maruli Tanam 36 Ribu Bibit Pohon di Gunung Lawu

KSAD Maruli Tanam 36 Ribu Bibit Pohon di Gunung Lawu

Karanganyar, Gatra.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin langsung gerakan pembersihan dan reboisasi di Pos Pendakian Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu pagi (20/12). Jenderal bintang empat ini menggerakkan 2.010 personel gabungan untuk menanam 36 ribu bibit tanaman di lokasi penghijauan kawasan hutan lindung.

"Penghijauan ini kegiatan terbesar di Indonesia yang dilakukan secara swadaya. 2.010 orang hijaukan lawu selama 11 hari. Saya sangat bangga dan mengapresiasi," kata Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di hadapan semua stakeholder penghijauan bertajuk Gulaku Gulamu (Gunung Lawuku Gunung Lawumu) di Cemoro Sewu.

Dalam kesempatan itu hadir pula Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, pejabat Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, kepala daerah di tiga kabupaten dan jajaran Korem, Kodim di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Perhutani.

Saat ini, lanjut Maruli, kerusakan lingkungan menjadi isu utama dunia. Bahkan Indonesia dinilai punya risiko tertinggi kerusakan lingkungan. Pelaksanaan penghijauan dan pembersihan sampah di area wisata diharapkan terus berlanjut.

"Di agenda mendatang harus lebih terencana dan lebih luar biasa," ujarnya.

Maruli mengatakan Program Gulaku Gulamu dipaparkan kepada dirinya oleh komandan satuan tugas di Karanganyar, Ngawi dan Magetan. Hasilnya, ia akan memangkas energi yang dikeluarkan akan lebih efektif.

"Anggota kita naik ke puncak Lawu untuk menanam. Butuh waktu delapan jam mendaki. Sangat melelahkan. Ke depan efektifkan dengan kerjasama pecinta alam. Mereka naik membawa bibit yang akan ditanam di jalur pendakian sampai puncak. Kasih keranjang buat bawa turun sampah," jelasnya.

Kemudian, perlunya pembuatan embung-embung air untuk memudahkan pemadaman jika terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Embung itu bisa mengambil cadangan air tanah maupun hujan.

"Pemadaman dengan drone yang ada di luar negeri, sulit diterapkan di sini karena tanah dan pepohonan berbeda," katanya.

Mengenai sampah area wisata, Maruli mengajak pemerintah daerah di Jateng dan Jatim lebih peduli. Jangan sampai mereka menutup mata.

"Sampah menahun sudah kami ambil. Ada 50 ton diangkut dari Gondosuli ke TPA sampah di Karanganyar. Ke depan semua harus berperan. Ini bukan tanggung jawab TNI saja. Tapi semua harus ikut. Pemda, Polri, mahasiswa, relawan hingga masyarakat atau pengunjung wisata," pintanya.

Koordinator giat Gulaku Gulamu, Panglima Divisi 2 Kostrad Haryono menyampaikan gerakan pembersihan dan penghijauan Gunung Lawu telah mulai dikerjakan sejak tanggal 14 Desember lalu. Pembersihan dan penghijauan dikerjakan sesuai dengan data BRIN dan foto udara atas dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu pada Oktober lalu. Sesuai data tersebut terdapat 1.665 hektare (ha) lahan terbakar.

Dengan perincian, 185 ha atau 13,8 persen berada di wilayah Karanganyar, 167 ha atau 18,4 persen lahan kebakaran di wilayah Ngawi dan 1.293 ha lahan terbakar di wilayah Magetan.

"Magetan menjadi wilayah terdampak parah karhutla yang prosentasenya mencapai 53 persen," kata Haryono.

Dia mengatakan gerakan pembersihan dan penghijauan melibatkan sebanyak 2.010 personil. Mereka bergerak sejak sepekan lalu secara bergantian melakukan pembersihan dan penanaman pohon di kawasan Gunung Lawu. Dia mengatakan secara keseluruhan ada 36.000 bibit tanaman yang ditanam di Gunung Lawu sebagain upaya penghijauan kembali selepas karhutla.

"Jenis tanaman yang ditanam mulai trembesi, sengon, nangka, alpukat dan lainnya," katanya.

157