Jakarta, Gatra.com - Debat Calon Presiden putaran ketiga pada Ahad (7/1) yang nerupakan bagian dari proses Pemilihan Presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) diwarnai saling sindir antar kandidat.

Sebagai informasi, debat kali ini mengambl tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri.

Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan saat memaparkan visi misinya sempat menyindir mengenai penggunaan dana APBN untuk pengadaan Alutsista yang ugal-ugalan. Padahal, menurut Anies, ancaman masalah pertahanan saat ini adalah serangan-ersangan siber di dunia maya yang bisa melumpuhkan situs-situs milik negara.

"Web Kementerian Pertahana pun sempat kena hack," ujar Anies.

Anies juga menyebut kesejahteraan prajurit yang memprihatinkan."Banyak yang tidak punya ruah, tapi Menteri Pertahanannya, mengutip Presiden Jokowi, punya tanah 342 juta hektar," ungkap Anies.

Anies juga menyebut kegagalan food estate yang juga merupakan pryek yang dipercayakan ke Praboiwo sebagai Menteri Pertahanan. "Karenanya kita butuh perubahan,' ujar Anies.

Kritikan itu pun sempat dijawab Prabowo saat memaprkan visi misinya, ketika ia mendapat gilirannya. "Saya paham, ada yang asal bicara tanpa data, karena punya ambisi menggebu, sehingga tidak obyektif, kebijakan soal pertahanan kita harus berpegang kepada doktrin strategi nasional," tegas Prabowo.

Sementara sebelum kedua capres saling lempar sindiran, Capres nomor urut 01, Ganjar Pranowo sempat menyinggung soal politik luar negeri yang perlu diarahkan untuk membantu perekonomian di dalam negeri. "Seperti mengembangkan UMKM kita," urainya.

Ganjar juga menyinggung perlunya gelar pasukan, karena adanya pembangunan Ibukota Negara Nusantara. "IKN sebagai gravitasi baru, perlu disiapkan pertahananhya lebih baik," ungkapnya.