Jakarta, Gatra.com – Seniman Butet Kartaredjasa dan kawan-kawan bersama Indonesia Kita dan Kayan Production siap mementaskan lakon “Musuh Bebuyutan” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, pada Selasa dan Rabu (23–24/1/ 2024).
Lakon “Musuh Bebuyutan” yang pada pementasan Indonesia Kita ke-41 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada penghujung tahun 2023 tersebut, pada pementasan ke-42 nanti diharapkan dapat menjawab kerinduan penggemar Indonesia Kita di Yogyakarta.
Pementasan “Musuh Bebuyutan” nanti juga diharapkan menjawab keingintahuan dan rasa penasaran publik budaya di Yogyakarta akan pertunjukan lakon yang mendapatkan pemberitaan cukup hangat pada akhir tahun lalu.
Selain Butet Kartaredjasa yang akan tampil di atas panggung, “Musuh Bebuyutan” dimeriahkan sejumlah aktor dan aktris seperti Inaya Wahid, Oppie Andaresta, Cak Lontong, Akbar, Susilo Nugroho, Marwoto, dan sederet nama lainnya.
“Musuh Bebuyutan” mengisahkan hubungan seorang pemuda dan seorang perempuan yang bertetangga dan berteman baik. Namun sebuah peristiwa menjadikan keduanya berseteru dan berbeda pilihan politik.
Permusuhan keduanya merembet ke mana-mana, membuat situasi kampung menjadi penuh kasak kusuk. Masyarakat menjadi terbelah sikap, ada yang mendukung si pemuda, dan ada juga yang mendukung si perempuan. Ketegangan makin menjadi ketika keduanya sama-sama maju untuk memperebutkan kursi anggota dewan.
Seperti halnya pertunjukan sebelumnya di Jakarta, “Musuh Bebuyutan” akan menampilkan setting kehidupan di sebuah perkampungan yang menggambarkan perseteruan-perseteruan di tingkat tapak yang diakibatkan oleh sebuah proses demokrasi.
“Setting ini menjadi pas untuk ditampilkan di Yogyakarta atau daerah-daerah lainnya, melihat semakin dekatnya kita dengan pesta demokrasi yang akan berlangsung sebulan lagi,” kata Agus Noor, Sutradra “Musuh Bebuyutan” dalam keterangan pers, Kamis (18/1).
Ia menjelaskan, lakon ini merupakan cermin akan situasi yang nyata terjadi di kehidupan masyarakat. Hubungan bertetangga bisa menjadi runyam ketika para elit politik mulai saling serang di dalam kampanye-kampanyenya, termasuk saat perdebatan di layar kaca.
“Kami mementaskan 'Musuh Bebuyutan' ini untuk bisa merilekskan ketegangan yang terjadi dengan ciri khas Indonesia Kita selama ini yang dalam pementasannya penuh parodi, banyolan, dan celetukan-celetukan satir untuk menggugah tawa dan keakraban di antara penonton,” ujar Agus Noor.
Butet Kartaredjasa menyampaikan, memboyong “Musuh Bebuyutan” ke Yogyakarta, diharapkan bisa membuat para pemain tampil total tanpa penuh kekhawatiran seperti yang sempat dialami dalam pementasan di TIM, Jakarta.
Ia mengungkapkan, Indonesia Kita sudah mengalami pementasan yang melalui siklus pemilihan kepala negara selama beberapa putaran, dari sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Namun baru pementasan kemarin itulah, kami harus melalui proses perizinan yang tidak biasa,” ujarnya.
Menurut Butet Kartaredjasa, dengan memboyong “Musuh Bebuyutan” di Yogyakarta, pihaknya dari seluruh tim Indonesia Kita, berharap tidak lagi mengalami prosedur berbelit yang seolah-olah menghambat ekspresi kebudayaan kita.
“Kami para seniman dan budayawan juga ingin ikut terlibat mempersiapkan pentas demokrasi yang akan kita jalani bersama, dengan cara kami sendiri tentunya, yaitu dengan berkesenian,” ujar Butet Kartaredjasa.
Sedangkan untuk harga tiket masuk (HTM) menikmati lakon “Musuh Bebuyutan” untuk Zona Kuning Rp300.000, Zona Biru Rp200.000, Zona Merah Rp100.000, dan Zona Ungu Rp75.000. Reservasi tiket di 0813 622226 10 dan 0813 622226 17 serta informasi lebih lanjut melalui www.kayan.co.id, Instagram kayanproduction, dan Twitter @infoKAYAN.