Jakarta, Gatra.com - Menjadi salah satu unsur penekan harga beras di tingkat konsumen serta turut menjaga level inflasi nasional, program penyaluran bantuan pangan beras terus dilanjutkan Pemerintah. Implementasi program tersebut juga mampu berperan dalam menjaga daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.
Penyaluran Bantuan Pangan pada tahun ini merupakan kelanjutan penyaluran Bantuan Pangan yang telah diberikan sejak tahun 2023. Program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran Bantuan Pangan hingga Juni 2024.
“Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat dari panen yang berubah, mundur. Di Jawa 2 bulan, di luar Jawa ada yang 3 bulan. Nah, program ini dilakukan oleh Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga kita berharap masih ada hal yang mereka bisa lakukan untuk belanja yang lain,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya pada Minggu (21/1).
Baca Juga: Masalah Ketahanan Pangan Kompleks, Ekonom: Food Estate Bukan Solusi
Secara nasional, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), penerima bantuan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 22 juta PBP yang masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kg per bulan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 21,3 juta PBP.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga berdialog dengan para PBP dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5 PBP dari 150 PBP yang hadir. Sementara itu, jumlah alokasi bantuan pangan beras di Kabupaten Garut tercatat sejumlah 296.885 PBP di tahun 2024.
Masyarakat yang hadir menyambut baik adanya bantuan yang diberikan Pemerintah dan menyampaikan bahwa bantuan tersebut sangat membantu meringankan kebutuhan pangan beras mereka sehari-hari. Selain menyampaikan harapan agar jumlah bantuan diperbanyak jumlahnya, masyarakat juga meminta agar program Bantuan Pangan dapat terus dilanjutkan oleh Pemerintah.
“Dengan penyaluran bantuan pangan ini, kita juga menopang daya beli masyarakat yang pada gilirannya kalo inflasi rendah, daya belinya bisa kuat, maka itu bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Jadi saya katakan bahwa bansos itu memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional,” pungkasnya.