Batang, Gatra.com - Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong peningkatan kompetensi masyarakat di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Hanya saja, upaya peningkatan kompetensi ini juga perlu didukung oleh pemerintah daerah dan pemerintah desa, serta pihak terkait lainnya.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, pada Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Berbasis Desa di Batang, Ahad (4/2/2024).
Caswi mengatakan, peningkatan kompetensi itu dilakukan melalui berbagai pelatihan vokasi. Selama ini pihaknya pun terus menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi warga Batang dan sekitarnya.
Namun begitu, peningkatan kompetensi memerlukan kolaborasi multi-pihak, untuk memastikan agar pelatihan vokasi dalam rangka penyiapan tenaga kerja terampil dapat terus dilakukan secara masif dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua desa di Kabupaten Batang untuk berkolaborasi menggunakan APBDes untuk menyelenggarakan pelatihan vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM warganya.
"Investasi SDM ini sangat penting untuk kita lakukan, agar warga Batang tak hanya jadi penonton di tengah industrialisasi," ujar Caswiyono.
Menurut Caswi, KITB akan menjadi pusat kegiatan industri yang memberikan dampak besar kepada kemajuan daerah Kabupaten Batang, terutama melalui penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, kolaborasi antara Kemnaker dengan pemerintah desa akan memudahkan masyarakat di sekitar KITB untuk mendapatkan peningkatan kompetensi melalui pelatihan vokasi dan akses informasi pasar kerja di KITB secara mudah dan transparan.
"Kolaborasi ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi tenaga kerja lokal tetapi juga akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi perdesaan di Kabupaten Batang," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan, Muhammad Ali, menyampaikan bahwa Kemmnaker telah bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengenai penggunaan dana desa untuk pelatihan vokasi.
"Sebagai gambaran, jika setiap tahun ada 10 orang saja dari setiap desa di Indonesia dilatih menggunaan dana desa, dengan jumlah desa di Indonesia yang sebanyak 81 ribu lebih, maka akan ada 810.000 orang setiap tahunnya yang akan mendapat peningkatan kompetensi dan menjadi bekal untuk bekerja maupun berwirausaha," katanya.