Washington, D.C, Gatra.com - Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Raja Yordania Abdullah di Gedung Putih pada Senin (12/2). Pertemuan dan tatap muka dengan sekutu lamanya, itu bersepakat menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Reuters, Selasa (13/2) melaporkan, pertemuan itu terjadi ketika Biden semakin vokal dalam menuntut agar Israel tidak melakukan serangan darat di kota Rafah di selatan Gaza, tanpa rencana untuk melindungi warga sipil Palestina yang berkumpul di sana.

Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu, dan Gedung Putih mengatakan dia menekankan bahwa “operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk memastikan keselamatan dan dukungan bagi lebih dari satu juta orang yang berlindung di sana."

Raja Jordan inginkan gencatan senjata

Sebelum memulai tur ke ibu kota negara-negara Barat, Abdullah berpartisipasi dalam penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sebuah langkah yang menyoroti peran kerajaannya dalam mendorong Israel untuk berhenti membatasi upaya membantu mednanggulangi penyakit, kelaparan, dan kelaparan di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

Raja, yang juga vokal menyerukan diakhirinya kampanye perang Israel, diperkirakan akan mendesak Biden untuk mendukung gencatan senjata segera.

Tim Biden telah mencoba menegosiasikan jeda dalam pertempuran untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas sejak kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang.

Pejabat kesehatan Palestina memperkirakan lebih dari 28.000 orang di Gaza telah tewas dalam serangan Israel terhadap pejuang Hamas.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa pertemuan Biden dengan raja akan fokus pada mengakhiri perang di Gaza.