Jakarta, Gatra.com – “Mafia 9 Naga yang menjalankan bisnis haram dari judi online hingga narkoba mengusik kehidupan seorang perempuan bernama Lasja (Dian Sastrowardoyo) dan keluarganya, sehingga seorang ibu rumah tangga ini kehidupannya berubah 180 derajat. Lasja yang harus berjuang secara mental dan fisik demi keluarganya bahkan harus mengangkat senjata. Kemudian hadir pula The Bastard, sekelompok anak muda dengan tujuan misterius dan keberpihakan yang penuh tanda tanya. Mereka adalah anak haram dari 9 Naga yang menuntut perlakuan adil dan haknya”.
Itulah secuplik sinopsis “Ratu Adil”, sebuah persembahan original series terbaru dari Vidio. Series dengan genre crime drama ini diproduksi bersama oleh Vidio dan Frontier Pictures. Mengusung nama-nama besar di Industri film Indonesia, mulai dari Wicky V. Olindo dan Timo Tjahjanto (produser), Tommy Dewo serta Ginanti Rona (sutradara), Upi dan Tommy Dewo (penulis).
“Ratu Adil” dibuat berdasarkan cerita garapan Sigi Wimala bersama dengan Upi. Series ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Nino Fernandez, Hana Malasan, Andri Mashadi, Khiva Iskak, Ira Wibowo, dan sejumlah bintang papan atas lainnya.
Berikut ini berbagai fakta menarik dari Vidio Original Series "Ratu Adil" yang bisa disimak sebelum menonton.
1. Premis yang menarik dengan plot dan karakter yang mengundang ketegangan
Timo Tjahjanto selaku producer dan founder Frontier Pictures mengaku antusias dalam menggarap series ini. Timo yang selama ini dikenal sebagai sutradara di ranah action dan thriller, kali ini tertantang untuk bekerja di belakang layar. Menurut Timo, series ini membutuhkan waktu lumayan lama serta persiapan khusus. Idenya digagas sejak 2019, sempat terhenti karena pandemi, kemudian proyek ini dilanjutkan lagi. Dengan rentang waktu yang lama, naskah pun sudah mengalami banyak pengembangan sehingga semakin solid dan karakternya juga semakin kompleks.
“Ratu Adil” adalah kombinasi yang sempurna antara drama yang penuh lika liku seputar carut marut dunia bisnis gelap, keluarga-keluarga elit yang moralnya sudah rusak, penuh pengkhianatan dan saling menghancurkan satu sama lain. “Menghadirkan seorang perempuan sebagai pemeran utama di genre action ini menjadi daya tarik sendiri. Karena karakter perempuan itu eksplorasinya lebih kompleks, di mana ada intrik yang berkecamuk di dalam dirinya. Semua dikemas dengan action yang eksplosif, scene-scene yang menantang dari baku hantam hingga baku tembak,” ungkap Timo Tjahjanto.
Timo mengatakan, “Ratu Adil” project yang melibatkan team work yang besar, karena memang skala produksinya yang tinggi, di mana dituntut sinergi yang baik oleh semua tim. “Tantangan besar untuk mencocokkan jadwal syuting dari semua cast, durasi syuting yang panjang dan set yang banyak berganti. Sebagai produser, saya bersyukur didukung oleh ensemble cast dan filmmakers profesional, yang bisa mendeliver talentanya dengan baik,” katanya.
Timo yang sukses meraih berbagai nominasi dan penghargaan seperti Piala Maya, Festival Film Indonesia, hingga L'Étrange Film Festival Perancis ini menyebut, keterlibatan Dian Sastrowardoyo di series ini menjadi sebuah nilai tersendiri.
“Saya dan Dian sudah pernah bekerja sama sebelumnya, dan merasa Dian adalah adalah pilihan yang tepat. Dian commit utk melakukan yang terbaik, bahkan menjalani syuting hingga dini hari. Saya salut dengan konsistensi dia untuk menjaga emosi secara penuh dalam 8 episode,” ucap Timo.
2. Tantangan baru bagi Dian Sastrowardoyo
Dian Sastrowardoyo tidak ragu menerima tawaran di “Ratu Adil” setelah melihat ceritanya yang menarik dan jajaran para filmmakers yang terlibat. Ia selalu berusaha untuk menantang dirinya sendiri untuk bisa lebih fleksibel dalam mencoba berbagai peran.
Lasja, bagi Dian, merupakan pribadi yang banyak memendam amarah. Bisnis yang dijalani bapaknya menjadikan Lasja sudah mengakrabi hal-hal berbahaya sejak dia kecil. Banyak trauma yang dia hadapi yang membuatnya hanya bisa memendam emosi, termasuk kepada bapaknya sendiri. Titik terendah hidupnya terjadi manakala para anggota Mafia 9 Naga mulai mengusik keluarganya, ini yang membuat Lasja berusaha untuk melindunginya, termasuk harus angkat senjata.
“Berperan sebagai Lasja itu harus menyiapkan diri secara fisik dan batin. Saya harus terampil untuk bisa menghadirkan berbagai lompatan emosi Lasja karena tekanan secara mental. Di sisi lain harus menyiapkan diri secara fisik, karena series ini menuntut saya banyak adegan baku hantam dan baku tembak. Pokoknya seru dan sangat menantang!” jelas Dian.
Persiapan yang dilakukan sebelum proses syuting ini dilakukannya secara matang. Mulai dari latihan fisik secara intensif, seperti olahraga lari, latihan beban dan agility. Selama workshop, Dian pun banyak latihan cara memegang senjata, membersihkan magazin, hingga cara mengganti peluru.
3. Kolaborasi dua sutradara yang dinamis : Tommy Dewo dan Ginanti Rona
Hal menarik dari “Ratu Adil” ini adalah penggarapannya dipercayakan pada Tommy Dewo dan Ginanti Rona, dua sutradara yang banyak berkiprah menggarap film action. Sebagai informasi, Tommy Dewo adalah peraih penghargaan kategori Best Director of a Scripted TV Programme dari Content Asia Awards 2021 untuk karyanya Vidio Original Series berjudul Serigala Terakhir 1.
Hadirnya Tommy dan Ginanti menjadi kolaborasi yang dinamis, karena mereka berbagi tugas dengan saling melengkapi dimana Tommy fokus pada hal-hal teknis seperti seni pengambilan gambar (shot), pemilihan angle, hingga pemilahan scene-scene. Sementara, Ginanti banyak memperkuat dari sisi akting dan dramanya.
Tomm megatakan, dibanding project-project sebelumnya, “Ratu Adil” ini faktor dramanya lebih kental. Tentang kehidupan para pebisnis kelas kakap, sisi gelap persaingan bisnis, dan di sisi lain ada golongan yang menamakan diri The Bastards yang merasa tersisihkan dan punya hasrat untuk membalas dendam. “Itu yang membuat series ini terasa dinamis. Ada kekontrasan yang bisa diangkat, baik secara visual, setting, karakter, dan banyak hal lagi,” ujar Tommy.
Bagi Ginanti Rona, menggarap series ini mempunyai sisi menarik. “Karena komposisi action dan dramanya lumayan balanced, dalam satu scene bisa melibatkan banyak karakter. Bagaimana kami harus menyiapkan teknis dalam pengambilan gambar, blocking yang pas, yang disesuaikan dengan pergerakan kamera,” Ginanti mengungkapkan.
4. Deretan para pemain dari Karakter 9 Naga hingga The Bastards
9 Naga adalah sebutan bagi sekelompok konglomerat hitam, yang menjalankan bisnis narkoba, judi online dengan pengaruh kuat dan kekuasaan di mana-mana. Kelompok inilah yang nantinya akan berurusan dengan Lasja –membentuk konflik yang kompleks, epik, dan penuh misteri.
Karakter 9 Naga beranggotakan 9 orang, diperankan oleh para aktor kelas kakap, yaitu Wibowo Soeryo (Budi Ros), Sofjan Darma (Donny Damara), Indra Arsjad (almarhum Yayu Unru), Rahmat Adiwangsa (Arthur Tobing), Tanoto Atmaja (Wiwing Dirgantara), Robert Irawan (Arhinza), Hari Rahman (Abun Hadi), Beni Hidayat (Elkie Kwee), Tahir Jusuf (Joseph Kara). Ada karakter lain di sekitar 9 Naga yang berada di pusaran konflik, seperti Kevin (Andri Mashadi) dan Mario (Khiva Iskak).
Adapun The Bastard berisikan Elvara (Hana Malasan – bintang “Serigala Terakhir 2”), Alan Darma (Muhammad Khan), Rio Arsjad (Abdurrahman Arif), dan Niko Hidayat (Del Vikesha). Selain itu, ada beberapa sosok lain sebagai orang dekat Lasja seperti Oka (Nino Fernandez), Ratna (Ira Wibowo), dan Rosa (Dominique Sanda).
“Ratu Adil” resmi tayang pada 29 Februari 2024. Namun bagi yang penasaran untuk segera menyaksikan episode pertama, bisa mengakses dengan menggunakan Vidio Express mulai Kamis, 22 Februari 2024 berlaku bagi pelanggan Vidio Platinum dan Diamond, cukup tambah Rp5.000 per episode. Kalian bisa menyaksikan episode selanjutnya dari Vidio Original Series Ratu Adil setiap minggunya pada hari Kamis.