Home Sumbagteng Bikin Was-was Jembatan Sungai Masjid

Bikin Was-was Jembatan Sungai Masjid

Dumai, Gatra.com - Saban menengok jembatan yang membentang di atas Sungai Masjid di kawasan Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai Provinsi Riau itu, saban itu pula tubuh perempuan 40 tahun ini bergidik.

Soalnya, mobil berat yang lalu lalang dari arah kota di timur menuju kawasan industri Lubuk Gaung di arah barat, harus meliuk menghindari lobang yang menganga di jembatan sepanjang sekitar 25 meter itu.

Tak jarang pula kendaraan berat tadi sontak terhenti dan miring lantaran terhalang oleh kendaraan di depannya.

Kalau sudah begini, jembatan akan berderit. Di sinilah kemudian perempuan ini menarik napas. "Takut saya jembatan itu runtuh," suaranya bergetar.

CaptSejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan jembatan. Antri oleh buka tutup pun tak terhindarkan. Foto: (GATRA/Aziz)

Dia kemudian cerita bahwa ada beberapa titik di jembatan itu yang betonnya sudah menganga sampai besi-besinya kelihatan. Bahkan di ujung timur sana lebih para lagi. Menganga lebih semeter.

Gara-gara inilah buka tutup terpaksa berlaku di jembatan itu. Alhasil, semrawut sering tak terhindarkan.

"Kalau kemudian mobil terhenti di situ karena sudah semrawut, miring lah dia," cerita perempuan yang rumahnya tak jauh dari jembatan Sungai Masjid itu kepada Gatra.com, kemarin.

Lantaran buka tutup tadi kata perempuan yang tak mau namanya disebut itu, tak jarang pengendara rebutan duluan di atas jembatan itu. Macet panjang pun tak terelakkan. Mobil berat, mobil pribadi dan kendaraan roda dua, bercampur di sana.

"Hampir saban pagi, kendaraan bisa meluber sampai ke rumah-rumah orang. Semrawut. Anak-anak sekolah sering terpaksa pulang lantaran tak bisa melintas. Orang yang berangkat kerja pun terlambatlah," katanya.

Ibu tiga anak ini ternyata tidak asal ngomong soal jembatan itu. Soalnya saat Gatra.com melongok, berjalan di jembatan itu, beton yang menganga langsung kelihatan.

Di beberapa titik, besi-besi sebesar jari tengah orang dewasa menyembul. "Sebenarnya yang berlubang itu sudah diperbaiki, belum lama. Tapi entah kenapa kayak begitu lagi. Malah plat besi yang sengaja dipasang di situ enggak ada lagi," kata seorang pekerja di sana.

Lelaki 28 tahun ini mengaku baru empat hari belakangan mendapat tugas memperbaiki lobang yang menganga di ujung timur jembatan itu, bersama 4 orang temannya.

Ada yang sedang mengelas, ada pula yang menyiramkan air. "Kami juga ditugasi untuk menguatkan baut-baut jembatan ini," tambahnya.

Lelaki yang tak mau namanya disebut itu mengatakan, sebenarnya tak hanya besi plat penutup lubang yang hilang.

Peralatan crane pemasang pasak bumi yang teronggok di samping jembatan sebelah timur, tak jauh dari bibir sungai itu juga sudah banyak yang hilang.

Kebetulan dari tahun lalu, Pemerintah Provinsi Riau telah menyuruh kontraktor membangun jembatan duplikat di samping jembatan itu. Tapi entah kenapa, sampai kemarin masih hanya ujung pasak bumi yang kelihatan.

Kalaupun konstruksi bantalan jembatan di bagian timur sudah mulai dibangun, tapi belum tuntas. Masih hanya susunan besi. Pasak bumi di bagian barat pun, pangkal-pangkalnya malah pecah dan hancur.

Ironisnya, buka tutup tadi malah dimanfaatkan pula oleh sejumlah lajang tanggung untuk meminta duit dari truk-truk yang melintas.

"Kalau tak dikasi, gimana pula nanti. Dilema bagi kami. Sudahlah harus ngasi duit, antri panjang pula," keluh seorang sopir yang kebetulan mengantri di sebelah timur jembatan itu.

Lelaki yang rutin mengantar Crude Palm Oil (CPO) dari arah Pelalawan ke kawasan industri Lubuk Gaung ini mengaku sudah sering terjebak macet di kawasan ini. Bahkan hingga dua jam.

Gara-gara semua inilah makanya para pengguna jalan jembatan dan warga sekitar berharap jembatan itu segera diperbaiki.

"Sebentar lagi kita akan menghadapi ramadhan dan lebaran, kalau kondisi ini tidak segera diantisipasi, saya khawatir akan terjadi kelangkaan minyak goreng dan bahan bakar. Sebab semuanya bersumber dari kawasan industri Lubuk Gaung itu," harap Rudi, salah seorang warga.

Lelaki 38 tahun ini menyebut, tak sulit bagi Pemprov Riau untuk memberesi jembatan itu. "Teknologi kan sudah canggih. Saya yakin bisalah. Yang penting ada kemauan. Apalagi sekarang Pj Gubernur kita orang Teknik Sipil, pasti sangat pahamlah yang seperti ini. Jangan cuma ditambal-tambal, nanti ada yang hilang lagi," ujarnya.

Perempuan tadi juga berharap seperti itu. "Sekarang saja harga-harga sudah merangkak naik, gimana pula nanti mau lebaran," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Teza Dasra MEng, mengatakan kalau pembangunan duplikat jembatan Sungai Masjid yang menghubungkan antara Kecamatan Dumai Barat dan Sungai Sembilan tadi, akan dilanjutkan dan ditargetkan rampung tahun ini.


Abdul Aziz

 

 

 

23