Sekayu, Gatra.com -- Lisa Yati (33), hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Ibu tiga anak ini terpaksa berurusan dengan polisi gara-gara prahara di rumah tangganya. Dia diserahkan pihak keluarga ke Polsek Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan setelah kabur ke Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan selama beberapa hari.
Di hadapan polisi dirinya mengungkapkan kesedihan mendalam serta penyesalan atas perbuatannya. Dengan terisak pelaku menjelaskan alasannya kenapa nekat melakukan aksi kekerasan itu
Pelaku menyebutkan jika sebelum kejadian, Kamis (22/3/2024) malam sekitar pukul 19.00 - 23.00 WIB dirinya dan korban cekcok. Dipicu keinginan suaminya menikah lagi. Terlebih wanita yang hendak dinikahi tinggal tak jauh dari rumahnya dan kini telah hamil.
"Kami cekcok pak, dari jam 7 sampai jam 11 malam. Hati saya terluka, karena dia (korban) ngomong seperti agar saya bisa berdamai dengan dia, menerima perempuan itu," ujarnya sambil menangis.
Pelaku pun sempat menerima apa yang dikehendaki suaminya. Korban juga meminta dirinya menelpon wanita lain tersebut untuk memastikan keseriusan dari niatnya tersebut.
"Jadi saya telpon. Gak diangkat pak. Jadi dia (suami) yang telpon melalui HP dia. Tetap tidak mau diangkat perempuan itu. Lalu di-chat-nya untuk angkat telepon dan bilang tidak apa-apa," tutur Lisa pada penyidik.
Setelah diangkat, pelaku lantas berkata kepada perempuan itu bahwa telah kejam dan tidak menyangka atas perbuatannya. "Saya bilang orang sini kan? bukan orang Riau. Kamu tahu kalau Rian ada anak istri, dan perempuan itu diam pak, tidak ngomong apa apa," bebernya.
Kemudian tiba-tiba perempuan itu berkata mau bagaimana lagi, karena dirinya sudah terlanjur (berhubungan) dengan suaminya. Apalagi perempuan tersebut tengah hamil dan mengirimkan foto hasil test pack yang menunjukkan garis dua tanda positif hamil.
Usai cekcok, dirinya mengaku sempat melakukan hubungan suami istri dengan sang suami. Lalu saat subuh dirinya mandi dan terlintas ingin mengakhiri hidupnya, namun masih memikirkan tiga orang buah hati mereka hasil pernikahan selama 12 tahun.
"Saya bawa sholat Subuh, masih menangis pak. Saya nggak menyangka selama 12 tahun kami menikah hancur dalam sekejap. Selesai sholat Subuh saya beres-beres warung, mau buka warung tadi kan masih pagi. Saya melihat cutter, tanpa sadar saya langsung berlari ke kamar dan spontan langsung kejadian itu," jelasnya. Lisa memotong kemaluan suaminya.
Setelah kejadian pelaku pun mengaku tidak tahu apa-apa lagi, kemudian keluar rumah dari pintu dapur dan berangkat ke Muara Enim menumpang mobil tronton.
"Saya di Muara Enim itu nggak ada tujuan, tidak ke tempat siapa-siapa pak di jalan itu pak," ujarnya.
Sementara Kapolsek Bayung Lencir Iptu Mas Suprayitno melalui Kanitreskrim Eko Purnomo SH MH mengatakan bahwa pihaknya telah melimpahkan kasus tersebut ke PPPA Polres Muba untuk proses lebih lanjut.
"Pelaku diantar kakak kandungnya ke Polsek Bayung Lencir usai kabur ke Muara Enim. Kita juga sudah mengamankan barang bukti berupa satu buah pisau cutter yang digunakan korban dalam melancarkan aksinya," ujarnya.
Peristiwa istri potong kemaluan suami sendiri sempat menghebohkan warga RT 03 RW 04 Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 05.00 WIB.
Saat itu korban Rian Hidayat (33) sedang tertidur dan pelaku memotong alat kemaluan korban. Akibat kejadian tersebut korban mengalami sakit di bagian kemaluan dan berobat Ke RSUD Bayung Lencir lalu dirujuk ke RS di Jambi.
Tak terima atas perbuatan pelaku, kerabat korban Junaidi (47) akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bayung Lencir. Saat ini kondisi korban berangsur membaik meskipun masih menjalani pengobatan rawat jalan di Jambi.