Washington, D.C, Gatra.com - Juru bicara misi AS untuk PBB, Nate Evans mengatakan Amerika Serikat akan membawa rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dan kesepakatan penyanderaan Israel-Hamas ke pemungutan suara Dewan Keamanan yang akan berlangsung pada Jumat pagi (22/3).
Reuters melaporkan, Kamis (21/3), versi terbaru dari rancangan resolusi tersebut mencakup “gencatan senjata segera dan berkelanjutan” yang berlangsung sekitar enam minggu akan melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Resolusi tersebut yakni, “dengan tegas mendukung upaya diplomatik internasional yang sedang berlangsung untuk menjamin gencatan senjata sehubungan dengan pembebasan semua sandera yang tersisa,” bunyi resolusi tersebut, mengacu pada pembicaraan yang sedang berlangsung yang ditengahi Amerika Serikat, Mesir dan Qatar.
Evans sebelumnya mengatakan bahwa dewan beranggotakan 15 orang akan melakukan pemungutan suara pada hari Jumat pagi mengenai teks yang dinegosiasikan dalam “berbagai putaran konsultasi” dengan anggota Dewan Keamanan.
Untuk bisa lolos, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau Tiongkok.
Baca Juga: Blinken: AS Susun Resolusi DK PBB Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Selama perang yang berlangsung lima bulan, Washington telah memveto tiga rancangan resolusi, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera. Baru-baru ini, AS membenarkan vetonya dengan mengatakan bahwa tindakan dewan tersebut dapat membahayakan upaya AS, Mesir, dan Qatar untuk menengahi penghentian perang dan pembebasan sandera.
AS biasanya melindungi Israel di PBB, namun AS juga abstain sebanyak dua kali, sehingga memungkinkan dewan untuk mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan bantuan ke Gaza dan menyerukan jeda yang lebih lama dalam pertempuran.