Moscow, Gatra.com - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov menyimpulkan bahwa kerjasama kontraterorisme kedua negara sudah diruntuhkan sendiri oleh Amerika Serikat. Padahal kerjasama bilateral untuk menangkal ancaman non-state itu merupakan hal yang paling penting diantara kedua negara.
Pernyataan Dubes AS itu muncul tak lama setelah beberapa pria bersenjata melakukan serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern Rusia, melepaskan penembakan di gedung konser Crocus City, di luar kota Moskow, Jumat malam. Menurut perkiraan terakhir, serangan tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 133 orang dan puluhan lainnya terluka.
Awal bulan ini, Kedutaan Besar AS di Moskow memperingatkan warganya untuk tidak menghadiri pertemuan besar karena ancaman serangan teroris di ibu kota Rusia.
Dalam sebuah artikel pada hari Minggu, RIA Novosti mengutip pernyataan Antonov: "Saya selalu mengingatkan Amerika bahwa presiden kami [Vladimir Putin] adalah orang pertama yang mengulurkan tangan kepada Amerika dan menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan pada tahun 2001," mengacu pada serangan teroris 11 September.
Dia mencatat bahwa "beberapa hal [dalam kerja sama ini] berhasil ... dan semuanya hancur hari ini bukan karena kesalahan kita sendiri."
Dalam peringatan 7 Maret, Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa mereka "memantau laporan bahwa para ekstremis memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser." Kedutaan meminta warga AS untuk tetap waspada dan "memantau media lokal untuk mendapatkan informasi terbaru."
Kedutaan besar dari beberapa negara lain juga mengikuti langkah tersebut.
Berbicara kepada wartawan beberapa jam setelah teroris menyerang lokasi konser di Moskow, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan awal bulan ini tidak "terkait dengan serangan spesifik ini."
Pada hari Sabtu, badan keamanan dalam negeri Rusia, FSB, melaporkan bahwa mereka telah menahan 11 tersangka sehubungan dengan serangan tersebut. Empat orang yang diduga sebagai pelaku dicegat di Wilayah Bryansk, tidak jauh dari perbatasan Ukraina.