Pati, Gatra.com - Tren kasus Demam Berdarah Dengau (DBD) terus meroket naik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menjelang Hari Raya Idulfitri ini saja, sudah tercatat ribuan kasus.
Kepala Dinkes Pati, dr Aviani Tritanti Venusia, mengungkapkan data hingga Rabu (3/4) kemarin, kasus suspek DBD menembus angka 1.298 kasus, dengan rincian 194 kasus terkonfirmasi positif, tiga meninggal dunia, dan sisanya masih suspek.
"Itu baru yang dicurigai. Gejala utama panas. Yang muncul trennya mix, ada DBD dan tifus. Sedangkan yang terkonfirmasi positif ada 194 kasus. Itu benar-benar DBD," ujarnya, Sabtu (6/4).
Mirisnya, kasus kebanyakan kasus di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani didominasi oleh anak-anak. Yakni sebanyak 48 persen anak usia 5-14 tahun, sebesar 12 persen diderita anak usia 0-5 tahun. Selanjutnya, remaja usia 15 hingga dewasa 44 tahun sebanyak 35 persen dan dari 44 tahun ke atas hanya 5 persen.
"Dua kasus terakhir yang meninggal di Randukuning, Kecamatan Pati Kota. Usianya 4 dan 5 tahun, itu bertetangga padahal di situ baru di fogging," imbuhnya.
Ia menilai meningkatkan kasus DBD di Kabupaten Pati pada bulan ini, lantaran cuaca di Kabupaten Pati yang tak menentu. Terkadang hujan, kemudian panas. Hal ini membuat nyamuk cepat berkembang biak.
dr Aviani mengaku untuk menanggulangi tingginya kasus ini, pihaknya melakukan berbagai langkah. Mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) yang bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD.
"Kami dari Dinas Kesehatan tidak tinggal diam. Kita PE di lingkungan di sakit selalu ditemukan jentik nyamuk," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menggencarkan sosial Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus. Yakni, menguras bak mandi, menutup dan mendaur ulang sampah-sampah.
Pihaknya juga melakukan pengasapan alias fogging. Namun menurutnya, upaya fogging ini tidak jauh lebih efektif jika dibandingkan PSN.
"Fogging tidak terlalu efektif. Yang paling efektif PSM. Karena bisa menghancurkan sarang nyamuk. Kalau fogging hanya membunuh yang dewasa saja," pungkasnya.