Home Liputan Haji Ka'bah Replika Rumah Ibadah di Surga, Bilakah Dibangun?

Ka'bah Replika Rumah Ibadah di Surga, Bilakah Dibangun?

Makkah, Gatra.com- Kami jemaah petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Kementerian Agama Republik Indonesia daerah kerja (daker) Madinah tiba di Makkah dan mendarat di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, 08/5. Jemaah langsung berihram untuk melaksanakan umrah dengan miqat Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Umroh dimulai dengan thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Ka'bah diyakini sebagai bangunan tertua (Al Atiq). Bilakah Ka'bah dibangun?

Setelah Nabi Adam AS bertemu dengan Siti Hawa, setelah terpisah selama 200 tahun, sejak terusir dari surga, Adam berdoa untuk dibangunkan sebuah rumah ibadah seperti Baitul Makmur, tempatnya menyembah Allah ketika di surga. Doa Adam dijawab dengan sebuah rumah ibadah replika tempat ibadah di Surga.

Rumah ibadah Adam hancur saat banjir Nabi Nuh melanda dunia. Konon, perahu Nabi Nuh mengelilingi di rumah ibadah Adam, tujuh kali sebelum melanjutkan perjalanan ke utara dan mendarat di Bukit Ararat, Turki.

Seribu tahun kemudian, pada 1892 SM, Nabi Ibrahim AS dengan istrinya Siti Hajar, dan anaknya Ismail, datang ke Makkah. Hajar tinggal bersama anaknya di sebuah rumah kecil, di bekas rumah ibadah Adam.

Ibrahim AS meninggalkan Makkah atas perintah Allah. Dia meninggalkan Siti Hajar dan Ismail dengan sekantung air minum dan kurma. Siti Hajar menyusui anaknya, dan minum air yang tersisa. Segera setelah itu, keduanya dihadapkan pada krisis air. Karena rasa haus yang hebat, Ismail menangis, dan Siti Hajar berlari antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mencari air.

Saat ditinggal Siti Hajar berlari mencari air, Ismail yang meronta-ronta kakinya menjejak pasir basah. Dan dari situ mengucur air. Itulah mata air sumur Zamzam. Sumber air itu mengalir sampai hari ini.

Ketika Ibrahim kembali ke Makkah, Siti Hajar telah meninggal. Ibrahim diperintahkan Tuhan untuk membangun rumah ibadah. Diapun mulai pembangunan Ka'bah.

Allah memberikan petunjuk kepada Ibrahim AS bagaimana membangun kembali rumah ibadah Adam, dan menunjukkan lokasinya. Diperintahkan untuk membangun rumah ibadah itu langsung pada bayangan awan, tidak melebihi atau mengurangi dimensinya.

Ka'bah dibangun dari batu dari lima gunung, yaitu Sinai, Bukit Zaitun, Lebanon, Al-Judi, dan Hira. Setelah bangunan Ka'bah selesai, bapak dan anak itu meletakkan Hajar Aswad, batu surga yang hanyut ke gunung Abu Qubays selama periode banjir Nabi Nuh AS. Setelah menyelesaikan Ka'bah, Ibrahim dan Ismail menggelar ritual yang kemudian dikenal sebagai ibadah haji.

Ka'bah menjadi situs suci yang paling penting dari suku-suku nomaden yang mendiami gurun Arab. Ibrahim kemudian meninggalkan Makkah dan meninggal di Palestina. Sepeninggal Ibrahim, dan berlalunya abad, ritual asli di Ka'bah semakin menyimpang. Mulailah ditambahkan berbagai elemen berhala oleh para peziarah masa pra-Islam.

Berhala itu mewakili dewa berbeda bertempat di sekitar Ka'bah. Ada 360 dewa yang berbeda. Seperti Ba'al (dewa Badai), Hubal (dewa Bulan), tiga dewi langit (Latta, Uzza, dan Manat), patung-patung Maria dan Yesus, dan gambar Nabi Ibrahim AS.

Makkah mengalami perubahan signifikan dalam keagamaan setelah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW (570-632). Pada 630, Nabi Muhammad SAW menguasai Makkah dan menghancurkan 360 berhala pagan. Patung Hubal yang terbesar terletak di atas Ka'bah. Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib berdiri di bahu Nabi, naik ke atas Ka'bah dan menjatuhkan berhala yang terbuat dari akik merah, dan bertangan emas itu.

Setelah menghancurkan berhala, Nabi Muhammad SAW menjadikan Makkah sebagai pusat agama Islam. Ka'bah juga dijadikan kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia. Ka'bah sebagai titik fokus ketika umat Islam shalat dan berdo'a. Setelah mendapatkan kontrol secara agama dan politik atas Makkah, Nabi Muhammad mengembalikan ritual haji seperti ketika zaman Ibrahim AS.

Haji merupakan rukun Islam yang kelima, setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Ibadah haji adalah kewajiban untuk dilakukan setidaknya sekali oleh semua orang dewasa pria dan wanita yang kesehatan dan keuangan mengizinkan. Ibadah berlangsung setiap tahun antara hari ke-8 dan 13 Dzulhijjah. Sebelum berangkat, calon haji harus memperbaiki semua kesalahan, membayar semua hutang, dan berencana untuk punya cukup uang untuk perjalanan mereka.

37