Sleman, Gatra.com - Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo tegas menampik jika datang tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Itu sudah saya jawab berkali-kali. Bedakan antara sikap politik dan penghormatan pada pemenang. Saya menghormati pemenang, tapi sikap politik saya lebih baik saya di luar,” kata Ganjar, di Sleman, Kamis (25/4).
Menurutnya, hal itu juga sesuai keputusan partai yang terlihat dari sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo dan Prabowo-Gibran.
“PDIP belum memutuskan tapi kalau melihat statement Bu Mega saya rasa iya kita di luar pemerintahan; kita kan tidak mengenal oposisi. Check and balances itu penting biar tidak semua ikut (pemerintah). Tapi ada juga yang mengontrol dengan baik,” ujarnya.
Ganjar menyatakan siap menerima tugas apapun dari partai banteng. “Saya kader partai jadi masih akan beraktivitas di partai. Banyak hal yang dipesankan Bu Mega terkait dengan kondisi-kondisi sosial, ekonomi. Maka kita pasti akan konsentrasi ke soal-soal itu,” tuturnya.
Namun mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan tak akan berlaga di pilkada. “Saya? Ya nggak lah, wong sudah pernah ikut,” kata Ganjar.
Ia akan siap jika diminta menjadi juru kampanye (jurkam). “Diminta atau tidak diminta sebagai kader pasti kita akan membantu karena banyak sekali pilkada di Indonesia. Otomatislah, dulu waktu jadi gubernur dan di DPR, setiap ada pilkada saya keliling Indonesia,” paparnya.
Mantan calon presiden usungan PDIP ini juga belum berencana menjadi bagian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. “Itu urusan di kongres. Sebagai kader ditugasi di mana saja mesti siap,” kata dia.