Home Teknologi Ada yang Memanggil dari Kesenyapan Kuburan, Fenomena Apa ini? Haruskah Kabur?

Ada yang Memanggil dari Kesenyapan Kuburan, Fenomena Apa ini? Haruskah Kabur?

Jakarta, Gatra.com- Jika berjalan di tempat sepi, seperti kuburan misalnya, tetiba Anda mendengar nama Anda dipanggil dari kedalaman senyap, fenomena apakah ini? Mungkinkah itu hantu? Atau sebangsa genderuwo? Atau lelucon prank? Demikian Live Science, 30/4.

Kemungkinan besar tidak ada satu pun dari hal di atas. Jadi mengapa orang terkadang mendengar nama atau kata lain memanggil padahal tidak ada orang? Dan apakah itu sesuatu yang perlu dikhawatirkan?

Fenomena mendengar suara-suara yang dapat dimengerti atau suara-suara di tengah kesunyian dikenal sebagai "auditory pareidolia" (pareidolia pendengaran). Fenomena ini tidak hanya di suasana sunyi seperti hutan di pegunungan saat camping, namun juga bisa terjadi di kebisingan konstan seperti suara kipas angin, air mengalir, mesin pabrik, dengungan mesin cuci, dan lain-lain.

Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis yang melibatkan stimulus samar-samar dan acak (sering kali sebuah gambar atau suara) yang dianggap penting. Pareidolia pendengaran tidak dianggap sebagai jenis halusinasi pendengaran, yang terjadi ketika seseorang mendengar suara yang tidak ada dalam kenyataan. Halusinasi seperti itu biasa terjadi pada berbagai kondisi mental, termasuk skizofrenia, gangguan stres pasca trauma, dan gangguan bipolar.

Namun orang-orang dengan dan tanpa kondisi ini dapat mengalami pareidolia pendengaran, yang muncul secara khusus dari kesenyapan atau dari latar belakang kebisingan konstan.

"Bayangkan otak Anda memiliki database pola yang besar. Semua kata yang Anda ketahui, dan pernah Anda dengar seumur hidup ada di sana," kata Neil Bauman, audiolog dan CEO dari Pusat Bantuan Gangguan Pendengaran yang berbasis di Washington, mengatakan kepada Live Science.

Suara yang didengar seseorang saat mengalami pareidolia pendengaran tidak sepenuhnya diciptakan otak kita. Sebaliknya, hal tersebut berasal dari kesalahan persepsi terhadap suara nyata. “Pola di sebagian besar sumber kebisingan berubah sepanjang waktu,” kata Andrew King, direktur Pusat Ilmu Saraf Integratif di Universitas Oxford, mengatakan kepada Live Science.

"Ambil contoh white noise: Rata-rata seiring waktu, menjadi datar, tetapi akan ada titik-titik tertentu di mana polanya sedikit berbeda. Itu mungkin cukup untuk memicu seseorang mengenali sesuatu," katanya. White noise adalah derau acak yang memiliki kerapatan spektral datar yaitu, derau yang memiliki amplitudo atau intensitas yang sama, di seluruh rentang frekuensinya (20 hingga 20.000 hertz).

King mengaitkan pareidolia pendengaran dengan upaya otak kita yang terus-menerus untuk memahami dan menemukan pola di dunia sekitar kita. Hal ini sangat mungkin terjadi ketika suara-suara yang dapat dikenali tertutupi dengungan latar belakang lingkungan yang bising, seperti restoran atau bar.

Dalam kasus ini, otak menggunakan proses yang disebut kontrol penguatan kontras, menyesuaikan sensitivitas sel-sel otak yang merespons data pendengaran dan visual sehingga dapat beradaptasi dengan masukan yang konstan.

“Kapasitas yang sangat berkembang untuk memaksimalkan kemungkinan mendengar komunikasi atau suara lain mungkin sangat penting,” kata King. Dengan kata lain, manusia mungkin terprogram untuk mendengarkan cuplikan bahasa di tengah kebisingan latar belakang, meskipun itu belum tentu ada.

Meskipun sering dilaporkan, pareidolia pendengaran tidak dipelajari dengan baik oleh ahli saraf dibandingkan visualnya. Hal ini sebagian karena pemicu yang dapat membuat orang salah mendengar suara tertentu tidak konsisten atau dapat diprediksi seperti pemicu yang dapat membuat mereka salah mengenali wajah, misalnya manusia di bulan.

Pemrosesan dari bawah ke atas bergantung pada otak yang menyatukan potongan-potongan rangsangan untuk memahaminya, sedangkan pemrosesan dari atas ke bawah lebih didorong oleh ekspektasi dan pengetahuan kita sebelumnya. "Anda mungkin akan memilih sesuatu yang familier bagi Anda, tapi itu murni spekulasi," kata King.

Jadi, jika Anda pernah mendengar nama Anda dipanggil dari kesenyapan kuburan, Anda mungkin tidak perlu berbalik dan lari ke arah lain. Namun jika Anda khawatir mendengar suara-suara yang tidak ada suaranya, mungkin ada baiknya Anda mencari bantuan profesional.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis.

114