Jakarta, Gatra.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyayangkan banyak masyarakat yang merasakan lambannya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta, khusunya dalam pengurusan surat kematian dan penanganan pasien kecelakaan. Pras menyebut pihak RSUD berdalih tidak maksimalnya layanan lantaran aturan administrasi.
Akibatnya, pasien harus terbaring lama dengan menahan sakit. Ironisnya, pasien belum mendapatkan pertolongan meski dalam kondisi mendesak. “Harus menerima orang dalam kondisi apapun! Jangan tanya dulu tabrakannya di mana? Jangan bilang enggak bisa terima, itu tugas rumah sakit,” ujar Pras dikutip dalam keterangannya, Senin (2/5).
Edi menegaskan bahwa keluhan masyarkat atas permasalahan tersebut turut menjadi salah satu penilaian dan evaluasi dari DPRD DKI. Pihaknya pun siap memberikan dukungan kepada RSUD jika membutuhkan anggaran tambahan untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi seluruh warga Jakarta.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyatakan siap untuk meningkatkan pelayanan di seluruh RSUD. Dari total 31 RSUD di Jakarta, ungkap Ani, pada tahun 2025 akan memprioritaskan pelayanan Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi (KJSU), serta penyediaan alat kesehatan.
“Ini adalah layanan-layanan yang sampai dengan saat ini angka kematiannya paling tinggi dan kemudian jenis-jenis layanan yang butuh respon secara cepat. Itu yang lebih dahulu kita sediakan fasilitasnya,” tutur Ani.