Jakarta, Gatra.com - Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Konsorsium Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Wilayah Barat tahun 2024 (SMM PTN-Barat 2024) resmi dibuka. Hampir sama seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya, di tahun ini sebanyak 25 Perguruan Tinggi Negeri akan melaksanakan tes seleksi mandiri secara kolektif melalui SMM PTN-Barat guna menyaring para calon mahasiswa.
Ketua BKS PTN Barat, Muryanto Amin, mengatakan, SMM PTN-Barat dapat menjadi opsi kepada calon mahasiswa selain melalui seleksi masuk perguruan tinggi setelah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
“Selain itu, tujuan pembentukan seleksi mandiri bersama ini adalah membangun model seleksi yang berkualitas, sehingga terbentuk sistem dan mekanisme seleksi yang profesional, terjamin, terukur, dan efesien,” ujar Pria yang juga Rektor Universitas Sumatra Utara (USU) itu dalam Konferensi Pers Pembukaan Seleksi SMM PTN-Barat di Jakarta, Senin (6/5).
Yang terbaru dari seleksi Mandiri tahun ini sebagaimana juga telah diatur dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) adalah adanya peluang bagi setiap calon mahasiswa baru untuk memilih empat prodi, yaitu prodi akademik dan vokasi.
“Hal ini dilakukan agar membuka peluang mahasiswa besar terpilih, sehingga ruang partisipasi pendidikan tinggi anak bangsa juga semakin tinggi,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua Pokja SMM PTN-Barat, Suhendrayatna, menyebut bahwa dengan metode kolektif, nantinya mahasiswa pun akan lebih dimudahkan untuk bisa memilih 25 PTN yang tergabung dalam penyelenggaraan SMM PTN-Barat.
Disamping itu, Konsorsium PTN yang tergabung pada seleksi mandiri ini juga diatur legalitasnya oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 dan perubahan terakhir Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023.
“Peraturan itu memberikan peluang seleksi masuk perguruan tinggi setelah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes,” jelas dia.
Sedangkan Sekretaris, Supriyanto, menyebutkan bahwa PTN-PTN yang bergabung merupakan perguruan tinggi yang bonafide dan memiliki kredibilitas tinggi dalam menjalankan pelayanan pendidikan secara berkualitas. Untuk target, ia menyebut minimal 40 ribu pendaftar diharapkan dapat terpenuhi pada seleksi mandiri tahun ini.
“Demikian pula target jangkapanjang peningkatan SDM anak bangsa menyongsong Indonesia emas 2045 dapat tercapai melalui lompatanSMMPTN Barat 2024 ini,” tutur dia.
25 PTN yang akan akan bisa dipilih dalam SMMPTN-Barat 2023 yakni:
1. Universitas Syiah Kuala
2. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Universitas Bengkulu
4. Universitas Jambi
5. Institut Seni Indonesia Padangpanjang
6. Universitas Palangka Raya
7. Universitas Malikussaleh
8. Universitas Maritim Raja Ali Haji
9. Universitas Bangka Belitung
10. Universitas Teuku Umar
11. Institut Teknologi Sumatera
12. Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
13. Universitas Samudra
14. Universitas Riau
15. Universitas Siliwangi
16. Universitas Sumatera Utara
17. Universitas Andalas
18. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
19. Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar
20. Universitas Islam Negeri Syahada Padangsidimpuan
21. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
22. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
23. Universitas Singaperbangsa Karawang
24. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
25. Universitas Negeri Padang
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Abdul Haris, menyebut bahwa seleksi jalur mandiri lewat SMM PTN Barat harus tetap mengakomodir calon mahasiswa lulusan kurikulum merdeka.
Hal ini ditekankan Haris mengingat selama ini seleksi masuk perguruan tinggi lewat jalur mandiri masih mengedepankan kategori IPA dan IPS. Dengan adanya perubahan berbasis kurikulum mereka, maka diharapkan prosesi seleksi bisa mewadahi transformasi lewat kurikulum anyar tersebut.
“Mudah-mudahan ini teman-teman panitia seleksi sudah ter-update dan bisa menambah jalur kurikulum merdeka. Sehingga lulusan yang berbasis kurikulum Merdeka Belajar ini anak-anak sudah mulai harus mendaftar,” papar dia.