Solo, Gatra.com - Puncak acara HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Hotel Alila, Solo, mempersembahkan busana khusus yakni busana dengan tema besanan. Busana karya Wignyo Rahadi ini melambangkan bersatunya dua keluarga yang diikat dalam tali perkawinan.
Busana bertema besanan ini mengombinasikan ornamen budaya Sumatera yang identik dengan kain songket dengan budaya Jawa yang lekat dengan kain batik. Busana ini ditampilkan di depan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ketua Umum Dekranas Wury Estu Handayani, hingga para ibu-ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Indonesia Maju.
Menariknya, selain dikenakan para model, busana ini juga dikenakan oleh beberapa istri pejabat, di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara Zahra Yolanda Aliong Mus dan istri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sri Suparni.
Usai peragaan busana, Zahra mengaku sangat bangga. Pasalnya ia bisa membawakan koleksi busana tersebut di depan Ibu Negara Iriana dan anggita Oase.
"Terima kasih telah mempercayai saya pakai busananya dan ditampilkan di depan Ibu Iriana dan para tamu undangan," katanya.
Dalam acara tersebut, dirinya juga berharap melalui kegiatan ini, UMKM di Indonesia dapat terus maju dan berkembang, serta produk-produknya lebih dikenal. Selain itu, karya kerajinan dan wastra dari Indonesia bisa mendunia.
Di acara ini, Kabupaten Pulau Taliabu membawa beberapa produk unggulan seperti batu bacan, batik, anyaman topi, dan tongkat setan.
”Itu ciri khas dari Kabupaten Pulau Taliabu yang kami pamerkan dalam acara ini,” katanya.