Jakarta, Gatra.com – Deel, Platform SDM all-in-one untuk manajemen tim global yang bermarkas di San Francisco, California, semakin menancapkan bisnisnya di Indonesia. Deel didirikan pada 2014 oleh duo Co-Founder, yakni Alex Bouaziz dan Shuo Wang. Perusahaan menyediakan layanan perekrutan SDM dan payroll untuk perusahaan yang mempekerjakan karyawan dan kontraktor internasional.
Lini bisnis Deel terdiri dari empat pilar, yakni SDM, Payroll, Keuangan, dan IT. Saat ini, terdapat 25.000 perusahaan di seluruh dunia yang mempercayai Deel sebagai mitra kerja sama. Deel menerapkan platform SDM global, yakni: Deel Compliance Hub, Deel AI, Deel Connect, Deel Analytics, dan Deel Insights.
Dengan terobosannya, Deel membuat perubahan kultur di masyarakat dengan memberdayakan perusahaan untuk menghilangkan batasan perekrutan, sehingga siapapun dan di manapun di dunia, dapat mengakses peluang baru.
Asia Pasifik (APAC) tetap menjadi wilayah perekrutan global yang paling cepat berkembang. Untuk tahun kedua berturut-turut, APAC menduduki posisi teratas. Hal ini terkait dengan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak disengaja juga berkurang sebesar 52% secara global pada November 2023 dibandingkan bulan Januari 2023. Hal ini menunjukkan masa depan yang cerah dalam sektor perekrutan (hiring) tenaga kerja.
Sejak resmi diluncurkan di Indonesia pada Juli 2023, Deel meraih sejumlah pencapaian. Di antaranya pendapatan perusahaan sebesar US$500 juta, diperkenalkannya Deel AI, pemantau kepatuhan (compliance monitor), akuisisi Zavvy dan Payspace, dan kemitraan Deel-Carta.
Commercial Lead Indonesia Deel, Grace Bunardi menyatakan, Indonesia baru-baru ini disebut sebagai pusat bisnis global dan telah menarik investasi asing serta perusahaan multinasional. “Masuknya pekerja asing telah meningkatkan permintaan akan talenta dengan kompetensi lintas budaya, kemampuan berbahasa asing, dan pengalaman internasional. Hal ini menyebabkan para pengusaha menghadapi tantangan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, di tengah persaingan yang ketat,” kata Grace dalam Media Briefing di kawasan Senayan, Jakarta pada Kamis (16/5).
Grace menyebut, Indonesia juga menjadi target dan sasaran perekrutan SDM global. Di mana mencari rekrutan dari luar negeri dapat mengatasi kekurangan keterampilan lokal dan mengisi peran spesialis. Solusi SDM global seperti Deel memudahkan pengusaha dan karyawan untuk mengelola kepatuhan penggajian dan merangkul tren seperti nomadisme digital.
“Munculnya pusat talenta teknologi global meningkatkan pencarian keterampilan khusus di luar negeri. Vietnam, India, dan negara-negara UE Timur adalah negara-negara yang paling menarik bagi dunia usaha di Indonesia untuk merekrut talenta teknologi,” papar Grace.
Beberapa posisi kerja yang kerap dibutuhkan perusahaan Indonesia antara lain: Software Developer/Engineer, Data Engineer, Customer Experience, Marketing, dan Product Manager. Sementara sumber perekrutan tenaga kerja global di Indonesia berasal dari India, Vietnam, Ukraina, Malaysia, dan Singapura.
Menurut Grace, Indonesia diproyeksikan memiliki kesenjangan talenta digital sebesar 47 juta pada 2030, sehingga memerlukan setidaknya 600.000 talenta digital baru setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan. Mencari expertise di luar negeri melalaui perekrutan global dapat mengatasi kekurangan keterampilan lokal dan mengisi peran spesialis “Salah satu solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah melalui perekrutan global dan skill transfer,” ucapnya.
Di sisi lain, tenaga kerja atau talenta Indonesia juga banyak diminati perusahaan global. Salah satu alasannya tenaga terampil di Indonesia memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan banyak negara lain yang mempekerjakan tim yang berbasis di Indonesia, dan seringkali dengan produktivitas yang lebih tinggi.
Lima negara teratas yang merekrut tim yang berbasis di Indonesia, di antaranya: Amerika Serikat (AS), Inggris, Singapura, Australia, dan Cina. Bidang pekerjaan yang sering didapat pekerja yang berbasis di Indonesia, yakni: Tutor, Virtual Assistant, Graphic Designer, Software Developer, dan Product Manager.
“Perekrutan global menciptakan peluang untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan luar negeri dan meningkatkan keterampilan pekerja lokal, namun tetap mempertahankan talenta tersebut di dalam negeri,” ujar Grace.
Salah satu hal yang tak kalah menarik yakni meningkatnya permintaan akan talenta terampil, terutama keterampilan khusus seperti: AI, data sains, pengembangan perangkat lunak, dan keamanan siber. AI merevolusi industri SDM dengan menyediakan wawasan berharga terkait proses rekrutmen. “Strategi rekrutmen tradisional mengalami transformasi, dengan adanya AI dan otomatisasi dalam rekrutmen,” kata Grace.
Secara internal, Deel memanfaatkan AI dalam berbagai fungsi untuk meningkatkan efisiensi dan dukungan. Misalnya, untuk rekrutmen, dukungan pelanggan, pemasaran, dan keamanan. “AI sekarang menjadi Co-pilot dalam transformasi SDM & bisnis perusahaan. AI berpotensi memberikan dampak mendasar terhadap kultur dan metode yang dijalankan perusahaan dalam perekrutan,” pungkasnya.